Minggu, 22 Desember 2024

Waspada! Banjir Rob Tak Hanya Mengancam Kawasan Pesisir, tapi Juga Bantaran Sungai

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Tangkap layar Eko Prasetyo Kepala Pusat Maritim Meteorologi BMKG dalam diskusi daring terkait "Antisipasi Penurunan Tanah dan Banjir Rob" oleh Teknik Geofisika ITS, Sabtu (21/12/2024). Foto: Akira Tandika suarasurabaya.net

Memasuki bulan Desember, hampir seluruh wilayah di Indonesia mengalami hujan dengan intensitas beragam, mulai ringan hingga lebat.

Eko Prasetyo Kepala Pusat Maritim Meteorologi BMKG menerangkan, situasi ini harus diwaspadai oleh pemerintah dan masyarakat.

Dalam diskusi daring terkait “Antisipasi Penurunan Tanah dan Banjir Rob” oleh Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Eko menyebut hujan menjadi salah satu faktor datangnya banjir rob atau banjir pesisir.

“Banjir rob sangat rentan dialami oleh masyarakat pesisir, dengan pantai cenderung landai hingga melanda permukiman padat penduduk,” terangnya pada Sabtu (21/12/2024).

Meski begitu, Eko mengatakan bahwa banjir rob tidak hanya dialami oleh masyarakat pesisir saja, tapi juga warga yang tinggal di bantaran sungai.

“Selain daerah pesisir, wilayah bantaran sungai juga patut waspada. Karena saat air laut naik, wilayah itu akan mengalami luapan sehingga aliran sungai terhambat masuk ke laut,” ungkapnya.

Dalam diskusi itu, Eko menjelaskan terdapat tiga faktor penyebab banjir rob yang bisa terjadi di wilayah pantai Indonesia, khususnya di utara Pulau Jawa.

Pertama adalah faktor astronomis. Kata Eko, setiap bulan akan ada satu atau dua kali di wilayah pesisir yang mengalami banjir rob.

“Kalau kita mau menandai, biasanya di awal atau akhir bulan Hijriyah dan pertengahan bulan Hijriyah. Itulah waktu yang perlu kita antisipasi datangnya banjir rob,” tuturnya.

Selain astronomis, lanjut Eko, ada juga faktor meteorologi yakni, cuaca, tinggi gelombang, dan topografi.

Hujan yang saat ini terjadi di Indonesia pun memberikan dampak terhadap munculnya banjir rob.

“Jika masyarakat, pihak terkait, dan pemerintah mengikuti prediksi dari BMKG, maka daerah yang sering terdampak rob, bisa lebih waspada daripada daerah lainnya,” katanya.

Untuk mengantisipasi adanya kerugian dari munculnya banjir rob, Eko menyebut bahwa BMKG secara aktif telah merilis sejumlah prediksi yang bisa dijadikan patokan oleh masyarakat juga pemerintah.

“BMKG telah berhasil memetakan waktu-waktu tertentu yang berpotensi berbahaya datangnya banjir rob. Kami juga telah menyampaikan informasi terkait antisipasi banjir rob,” tandasnya. (kir/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Surabaya
Minggu, 22 Desember 2024
32o
Kurs