Dua warga negara China meninggal dunia karena gempa bermagnitudo 7,3 yang terjadi di pesisir negara Pasifik, Vanuatu pada Selasa (17/12/2024) pukul 12.51 siang waktu setempat.
“Sejauh ini, dua warga negara China meninggal dunia dan dua lainnya cedera akibat gempa bumi tersebut,” kata Lin Jian juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China.
Dilansir dari Antara, kerusakan terparah akibat gempa terjadi di Ibu Kota Port Vila dan hingga Rabu (18/12/2024), terdapat 14 korban jiwa dan lebih dari 200 korban luka.
“Kedutaan Besar kami telah mengirimkan personel ke lokasi kejadian dan akan melakukan segala yang kami bisa untuk membantu upaya penyelamatan nyawa, merawat korban luka, dan melakukan penanganan yang tepat bagi korban yang meninggal dunia,” tambah Lin Jian.
Lin Jian menyebut Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar China di Vanuatu akan terus memantau upaya penyelamatan dan bantuan serta memberikan perlindungan dan bantuan konsuler kepada warga negara dan lembaga-lembaga China di Vanuatu.
“Kedutaan Besar China di Vanuatu telah memeriksa dengan berbagai sumber mengenai keselamatan warga negara kami di Vanuatu dan berkoordinasi dengan tim penyelamat dan bantuan setempat untuk melakukan upaya penyelamatan secara sungguh-sungguh,” ungkap Lin Jian.
Pemerintah China, menurut Lin Jian, mengikuti situasi pascagempa dengan saksama dan menyampaikan simpati yang mendalam kepada Vanuatu.
“Kami berharap dan yakin bahwa pemerintah dan rakyat Vanuatu akan mampu melewati masa sulit ini dan kehidupan serta pekerjaan akan kembali normal secepat mungkin,” ungkap Lin Jian.
Tim medis China di Vanuatu, ungkap Lin Jian, juga secara aktif membantu merawat korban luka di rumah sakit setempat.
“Satu perusahaan China di sana secara sukarela menyediakan peralatan untuk membantu pemulihan pascagempa, yang disambut baik oleh pemerintah dan rakyat setempat,” kata Lin Jian. (ant/saf/ipg)