Tema nasional untuk perayaan Natal tahun ini adalah “Kembali ke Bethlehem”. Samuel Sugiarto Kepala Lembaga Pengembangan Kerohanian dan Kepemimpinan Kristen Universitas Kristen (UK) Petra mempercayai bahwa itu bukan hanya berbicara tentang sebuah kota, tapi lebih dari itu.
“Tema ‘Kembali ke Bethlehem’ mengajak kita semua memaknai dan menghayati kembali kisah Natal pertama, yang merupakan kisah kelahiran Yesus Kristus di Bethlehem, yang menunjukkan kasih sempurna Tuhan bagi manusia,” terangnya saat dihubungi suarasurabaya.net, Selasa (17/12/2024).
Samuel mengatakan, Natal adalah momen Allah berinkarnasi menjadi manusia untuk menyatakan kasih dan anugerah yang begitu besar.
“Lebih lanjut, di Bethlehem, kira-kira 2.000 tahun lalu, kalau kita membaca dalam Kitab Injil, akan dijumpai bahwa berita Natal pertama ditujukan bagi para gembala, kelompok yang termarjinalkan kala itu,” ungkapnya.
Artinya, lanjut Samuel, kasih Allah yang besar dan sempurna itu tidak membedakan orang-orang tertentu. Bahkan kasih Allah mau menyambut siapapun orang itu.
Dengan dasar ini, lanjut Samuel, bahwa berita Natal juga menjadi berita yang mengajak umat Kristen, secara khusus, untuk hidup menyatakan kasih, menyatakan anugerah Allah, menegakkan keadilan dan kebenaran untuk bisa membawa dunia ini menjadi lebih baik.
Sementara itu, Samuel mengungkapkan ada tiga prinsip untuk bekal menjalani tahun mendatang, yang disebut akan memiliki banyak tantangan.
Tiga prinsip itu adalah, kasih, iman, dan pengharapan.
“Saya meyakini bahwa kasih itu menjadi dasar kokoh yang dibutuhkan dalam menghadapi setiap kondisi termasuk dalam masa-masa sukar,” tuturnya.
Kedua adalah iman. Salah satunya adalah iman bahwa Tuhan melihat segala sesuatu yang sedang umat manusia kerjakan.
“Iman semacam ini yang akan menjadi kekuatan serta penghiburan bagi kita untuk terus hidup saling mengasihi,” tambahnya.
Sementara bekal terakhir adalah pengharapan. Menurut Samuel, Natal membawa berita bahwa Allah telah memberi jaminan atas hidup kita.
“Allah memberikan jaminan pengharapan bagi dunia yang tidak memiliki pengharapan. Maka itu mari kita menyosong tahun yang baru dengan memberi kasih dan memberi diri dengan iman yang sudah menjamin bahwa di dalam dia ada pengharapan,” jelasnya.
Samuel juga berpesan untuk seluruh masyarakat Indonesia untuk berjuang dan bergandeng tangan dalam membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi.
“Mari kita menggunakan segala berkat yang Tuhan beri dalam kehidupan kita. Kita mau bekerja, berkarya, di dalam panggilan kita di bangsa dan negara ini untuk membawa perubahan yang lebih baik,” tutupnya.(kir/iss)