Suharyanto Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI menyampaikan besok giliran Jawa Timur mendapat operasi modifikasi cuaca untuk meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir.
Rencana tersebut diutarakan Suharyanto sesudah mengikuti Rakor Pengendalian Bencana bersama Pratikno Menko PMK dan Adhy Karyono Pj Gubernur Jatim di Gedung Negara Grahadi, Selasa (17/12/2024).
Kepala BNNP RI menyebut, modifikasi cuaca sebelumnya sudah dilakukan di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Operasi tersebut akan berlangsung pada siang dan malam.
“Untuk Jawa Timur mulai besok kita laksanakan operasi modifikasi cuaca siang dan malam, mudah-mudahan prediksi BMKG curah hujan ekstrem bisa dikurangi, sehingga tidak mengakibatkan bencana yang masif,” katanya, Selasa sore.
Operasi modifikasi cuaca tersebut akan berlangsung di dua wilayah. Yakni di kawasan Tapal Kuda dan Mataraman. Wilayah tersebut dipilih berdasarkan analisa pertumbuhan awan.
“TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) tidak di titik, tapi areal ya, karena dilihat pertumbuhan awannya yang hujan, ya di situ dilakukan intervensi,” jelasnya.
Dalam operasi modifikasi cuaca, BNNP RI akan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk melaksanakannya. Operasi yang berlangsung selama satu pekan itu diprediksi menelan anggaran senilai Rp1,2 miliar.
“Anggarannya menggunakan BNPB dan pelaksanaan di lapangan pihak ketiga. (Untuk anggaran) Tergantung kebutuhan, ya sekali terbang kita coba seminggu, kalau seminggu kali Rp200 juta. 7 x 200 juta ya sekitar Rp1,2 miliar,” jelasnya.(wld/iss/ipg)