Sebanyak 21 mahasiswa Pascasarjana program studi Media dan Komunikasi Universitas Airlangga, berkunjung ke kantor Suara Surabaya Media pada Selasa (17/12/2024).
Mereka datang untuk mempelajari bagaimana Suara Surabaya sebagai media konvensional mampu beradaptasi dan tetap relevan di tengah perkembangan digitalisasi dan konvergensi media.
Suko Widodo, dosen pendamping yang ikut mendampingi mahasiswa, menyoroti keberhasilan Suara Surabaya dalam mengelola media dengan serius.
“Suara Surabaya mungkin tergolong media lama, tetapi perhatikan bagaimana mereka membangunnya dengan sungguh-sungguh. Ada riset mendalam, strategi memahami audiens, dan pendekatan komunikasi yang efektif. Seperti yang diceritakan Aini, bayangkan jika seseorang di Lamongan tersesat, seorang gatekeeper harus mampu memosisikan diri seperti orang tersebut. Itu prinsip dasar komunikasi yang baik,” ujar Suko ketika mengudara di Radio Suara Surabaya.
Sementara itu, Olivia Rideta, salah satu mahasiswa yang ikut dalam kunjungan tersebut, mengungkapkan kekagumannya terhadap peran Suara Surabaya sebagai penghubung masyarakat.
“Suara Surabaya hebat sekali. Di tengah arus media digital dan internet, mereka tetap menjadi rujukan dan platform yang dipercaya masyarakat. Bahkan ada cerita menarik, beberapa orang lebih memilih melapor ke Suara Surabaya ketimbang ke pihak kepolisian. Itu luar biasa,” ucap Olivia.(kev/iss/ipg)