Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meninggikan tanggul di kawasan Greges Timur, Asemrowo untuk mengatasi banjir rob.
Peninggian tanggul dilakukan dengan sandbag dan bambu di sekitar tambak dan rumah warga.
Menurut Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, antisipasi ini dilakukan untuk mencegah banjir rob meluap ke rumah dan tambak warga Senin (16/12/2024) malam.
“Ada tiga titik yang jebol. Sebenarnya bukan jebol, tapi tanggul yang sudah (ada) itu dipotong oleh petani tambak untuk membuat laban (irigasi), seperti pintu air. Nah, ketika membuat laban belum selesai, saat dilubangi, datang robnya,” kata Eri, Selasa (17/12/2024).
Ia minta, para petani sekitar tidak melubangi tanggul terlebih dahulu, sebelum fenomena rob selesai.
“Kalau sudah melewati masa rob baru membuka pintu air, tapi untuk itu kalau teman-teman butuh air nanti kita sediakan pompa untuk menyedot air menuju ke tambak,” ujarnya lagi.
Peninggian tanggul ini ditarget tuntas sehari, maksimal pukul 15.00 WIB hari ini. Sebagai persiapan banjir rob malam nanti.
“Karena jam 5 (sore) itu sudah mulai pasang lagi. Tapi semoga tidak ada rob lagi ya. Saya berharap warga tidak membuat laban dahulu, atau memotong tanggul,” terangnya.
Peninggian tanggul dilakukan di dua sisi, pertama sisi tambak yang berbatasan dengan laut, kedua yang berdekatan dengan pemukiman warga. Ketinggiannya bertambah dua meter.
“Pada sisi perkampungan rumah warga dibuat melingkar leter U, itu dibuat menggunakan batu kumbung. Dan yang siai tambak ini menggunakan tanah. Jadi dibuat seperti yang di Kali Lamong,” jelasnya.
Sementara, Agus Hebi Djuniantoro itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya mengatakan, pembuatan tanggul kali ini pemkot menerjunkan sebanyak 300 lebih satgas.
“Nanti kita mau (tambal) pakai alat berat, soalnya nanti sore harus selesai. Karena malam air nanti naik lagi,” tutu Eri. (lta/saf/ham)