Otoritas Korea Selatan pada Sabtu (14/12/2024), kembali menangkap seorang jenderal militer terkait dugaan perannya dalam pemberlakuan darurat militer singkat yang dideklarasikan Yoon Suk Yeol Presiden awal bulan ini.
Dilansir Antara dari kantor berita Yonhap, kejaksaan menangkap Letnan Jenderal Yeo In-hyung, Kepala Komando Kontraintelijen Pertahanan, atas tuduhan memerintahkan penangkapan terhadap 14 orang, termasuk para pemimpin partai yang berkuasa dan oposisi utama, serta pengadaan server komputer di komisi pemilihan umum.
Penangkapan itu terjadi setelah sebelumnya Letnan Jenderal Lee Jin-woo Kepala Komando Pertahanan Ibu Kota, ditahan pada Jumat (13/12/2024), dan Kim Yong-hyun mantan Menteri Pertahanan secara resmi ditangkap pada, Rabu (11/12/2024).
Setidaknya enam komandan militer, termasuk kepala staf gabungan, telah diskors atas dugaan keterlibatan mereka dalam langkah Yoon, sementara beberapa lainnya saat ini sedang diselidiki.
Sebagai informasi, Yoon mendeklarasikan darurat militer pada 3 Desember lalu, tetapi hanya beberapa jam kemudian 190 anggota parlemen bertemu dan mengesahkan mosi untuk mencabut keputusan tersebut, memaksanya untuk mencabut kembali pemberlakukan darurat militer.
Insiden itu memicu seruan untuk pengunduran diri Yoon, termasuk dari anggota Partai People Power yang dipimpinnya.
Selanjutnya pada Sabtu kemarin, parlemen mengesahkan mosi pemakzulan terhadap Yoon dan menangguhkannya dari jabatan Presiden yang diembannya.
Pemimpin berusia 63 tahun tersebut menjadi presiden pertama yang menghadapi dakwaan pengkhianatan dan pemberontakan, serta larangan bepergian ke luar negeri. Dia juga berpotensi menghadapi penangkapan.(ant/bil/rid)