Kamis, 12 Desember 2024

Kemenlu Harus Pastikan Kondisi WNI di Suriah Aman Pasca Tumbangnya Bashar Assad

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Marwan Jafar anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB. Foto: Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Marwan Jafar Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB mengatakan, kondisi WNI di Suriah harus mendapat perhatian serius pasca tumbangnya pemerintahan Bashar Assad. Kata Marwan, keamanan WNI harus menjadi prioritas utama.

Sekadar diketahui, kekuasaan Bashar Assad tumbang setelah kelompok oposisi bersenjata mulai memasuki Damaskus dari sisi selatan pada Sabtu (7/12/2024). Kota tersebut dikuasai kelompok anti rezim Assad pada Minggu (8/12/2024), setelah pasukan rezim Assad kehilangan kendalinya.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus menetapkan siaga 1 untuk seluruh wilayah Suriah bagi para WNI pasca eskalasi peperangan antara tentara pendukung Assad dan pihak oposisi.

“Dalam situasi perang yang sangat membahayakan itu, keamanan dan keselamatan WNI menjadi prioritas,” ujar Marwan dalam keterangannya, Rabu (11/12/2014)

Kata Marwan, saat ini ada 1.162 WNI yang berada di Suriah. Dia meminta kepada KBRI untuk memastikan bahwa kondisi semua warga Indonesia di Suriah aman.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan KBRI harus terus berkoordinasi untuk mengetahui kondisi WNI. Pihak KBRI harus menghubungi semua WNI dan memastikan mereka dalam kondisi aman.

“Dalam keadaan darurat perang seperti ini, komunikasi dan koordinasi sangat penting. Jangan ada satu WNI pun yang luput dari perhatian,” tegasnya.

Selain tempat tinggal yang aman, lanjut Marwan, pasokan makanan mereka juga harus dipastikan cukup. Sebab, mencari bahan makanan dalam kondisi konflik akan sangat berbahaya.

Untuk itu, kata Marwan, Kemenlu melalui KBRI harus terus memantau pergerakan WNI di Suriah. Mereka lebih baik tetap di dalam rumah untuk sementara waktu.

“Pergerakan semua WNI harus dipantau. Lebih baik tetap di dalam rumah, karena kondisi sedang tidak aman,” bebernya.

Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu mengatakan, jika nanti kondisi konflik semakin memanaskan dan mengancam jiwa WNI, maka opsi evakuasi harus dilakukan.

“Proses evakuasi WNI ke tempat yang aman perlu dilakukan dengan cepat, jika kondisi keamanan semakin kacau,” tegas Marwan.(faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Surabaya
Kamis, 12 Desember 2024
25o
Kurs