Bahlil: Indonesia Akan Bangun Fasilitas Penyimpanan Minyak Strategis Dekat Singapura

Laporan oleh Billy Patoppoi

Rabu, 11 Desember 2024 | 17:49 WIB

Bahlil Lahadalia Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Foto: Humas Kementerian ESDM

Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan bahwa Indonesia berencana membangun fasilitas cadangan minyak (storage) di sebuah pulau yang berlokasi dekat dengn Singapura.

Langkah ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian kedaulatan energi seesuai arahan Prabowo Subianto Presiden. Fasilitas tersebut dirancang untuk menampung berbagai jenis minyak, sehingga Pertamina dapat membeli minyak dengan harga lebih terjangkau.

“Kita akan bangun storage di satu pulau yang berdekatan dengan Singapura, kemampuan penyimpanan (storage) kurang lebih sekitar 30-40 hari,” kata dia di Jakarta, Rabu (11/12/2024) seperti dilansir Antara.

Bahlil menjelaskan bahwa pembangunan fasilitas ini didorong oleh tingginya ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar minyak (BBM), dengan sekitar 60 persen pasokan BBM impor berasal dari Singapura.

Padahal, kata Menteri ESDM itu, Singapura sebetulnya tidak memiliki sumber daya minyak. “Singapura tidak punya minyak, tapi dia bisa impor ke Republik Indonesia 60 persen. Ini saya gak ngerti teorinya dari mana,” katanya.

Dia juga mengungkapkan, apabila terjadi kondisi perang, kapasitas penyimpanan dan cadangan minyak Indonesia saat ini hanya untuk 21 hari.

“Ini bicara geopolitik jadi negara kita ini kalau mau perang ya, saya mau sampaikan, kita punya kapasitas cadangan minyak kita storage kita hanya kemampuannya 21 hari,” katanya.

Sebelumnya, Bahlil juga mengungkapkan upaya yang dilakukan untuk menekan biaya impor energi sebesar Rp500 triliun per tahun, di antaranya dengan mengoptimalkan sumur-sumur minyak yang ada.

Ia menerangkan, pola yang dapat dilakukan untuk meningkatkan lifting minyak, pertama sumur-sumur minyak yang menganggur (idle) harus diaktifkan kembali.

Kementerian ESDM mencatat, terdapat sekitar 44.900 sumur minyak di Indonesia, dengan 16.600 di antaranya dalam kondisi idle. Dari jumlah tersebut, sekitar 5.000 sumur dapat dioptimalkan untuk meningkatkan produksi minyak nasional. (ant/vin/bil/ipg)