Mohammed Al-Bashir, perdana menteri dalam Pemerintahan Penyelamat Suriah (SSG), menyatakan bahwa pihak oposisi Suriah mengizinkannya membentuk pemerintahan peralihan seusai kejatuhan rezim Bashar Al-Assad.
“Menurut keputusan Komando Umum, kami telah mendapat izin untuk membentuk sebuah pemerintahan sementara yang akan berjalan secara tentatif hingga 1 Maret 2025,” ucap Al-Bashir kepada media Al-Hadath.
Dilansir dari Antara pada Rabu (11/12/2024), SSG awalnya dibentuk oleh organisasi Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) dan kelompok bersenjata lainnya di Provinsi Idlib pada 2017.
Setelah takluknya Damaskus kepada kelompok oposisi pada Minggu (8/12/2024), Mohammad Ghazi Al-Jalali Perdana Menteri Suriah setuju menyerahkan kekuasaan kepada SSG.
Pada Selasa (10/12/2024) kemarin, otoritas penerangan Suriah menerbitkan daftar harga gas, bensin, dan emas, serta nilai tukar mata uang, termasuk lira Turki, melalui media sosial Telegram. Nilai tukar 1 dolar AS adalah 35 lira Turki, sementara nilai tukar 1 euro adalah 37,96 lira.
Mata uang Suriah, pound, masih beredar di Damaskus dan Aleppo. Ketika kelompok oposisi merebut kekuasaan, nilai pound Suriah sempat ambruk hingga 25 ribu per dolar AS sebelum berangsur pulih ke nilai sebelumnya sebesar 15 ribu, sebagaimana dikonfirmasi koresponden media Rusia, RIA Novosti.
Harga makanan di pertokoan lebih tinggi 30–50 persen dari harga di masa pemerintahan sebelumnya. Makanan pokok seperti buah-buahan dan sayur-sayuran masih tersedia. (ant/nis/saf/iss)