Keuskupan Surabaya memaparkan persiapan jelang tahbisan RD Agustinus Tri Budi Utomo atau Romo Didik yang telah dipilih langsung oleh Paus Fransiskus dan diumumkan secara resmi pada 29 Oktober 2024 lalu.
RD Yosef Eko Budi Susilo Administrator Diosesan mengatakan, tahbisan uskup menjadi simbol kepenuhan sakramen imamat.
“Ini menjadi keseluruhan pelayanan suci yang mana dengan prosesi ini juga menjadikannya sah sebagai pengganti para rasul,” ungkapnya, Selasa (10/12/2024).
Romo Eko juga menerangkan, tahbisan keuskupan ini menjadi tanda resmi bahwa Keuskupan Surabaya telah memiliki gembala utama.
Terpilihanya Romo Didik sebagai Uskup Surabaya, sekaligus mengakhiri tahta kosong atau sede vacante di Keuskupan Surabaya selama 15 bulan sejak Mgr Vincentius Sutikno Wicaksono meninggal dunia pada 10 Agustus 2023 lalu.
“Nantinya, Romo Didik akan bertugas dalam penggembalaan umat bidang pastoral, serta menjadikan umat (katolik) lebih dekat dengan Tuhan, memiliki spiritualitas, menjadi orang yang jujur, disiplin, dan memiliki etika moral pada masyarakat,” jelas Romo Eko.
Romo Eko menjelaskan, pada penasbihan 22 Januari 2025 mendatang, akan dipimpin langsung oleh Mgr Piero Pioppo Duta Besar Vatikan untuk Indonesia.
“Misa tahbisan uskup nanti juga akan dihadiri oleh para Uskup dari seluruh Keuskupan di Indonesia, para imam, biarawan dan biarawati, serta umat Allah sekitar 2.500 undangan,” katanya.
Adapun perayaan Tahbisan Uskup Keuskupan Surabaya nanti akan digelar selama tiga hari, mulai 21 hingga 23 Januari 2025.
“Hari pertama, nanti akan ada Vesper Agung yang diadakan di Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya. Kemudian hari kedua, diadakan Misa Tahbisan Uskup di Widya Mandala Hall. Sementara hari terakhir, akan digelar Misa Pontifikal di Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya,” tutupnya.(kir/kev/ipg)