Prof Siska Mayasari Lubis Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI menerangkan, antara pilihan susu formula atau UHT, baiknya dipilih berdasar kebutuhan.
Maksudnya adalah, untuk anak-anak yang memang tidak bisa mendapatkan ASI, lebih baik memilih susu formula.
“Rekomendasi untuk bayi berusia 0-6 bulan, baiknya adalah mengonsumsi ASI saja, yang bisa juga diteruskan hingga usia dua tahun. Tapi, jika ASI tidak keluar, pilihannya ada pada susu formula,” terangnya dalam konferensi daring, Selasa (26/11/2024).
Siska melanjutkan, ketika anak sudah memasuki usia bisa mendapatkan MPASI, maka susu bukan lagi menjadi makanan utama.
“Karena makanan utama anak harus mengandung nutrisi dan gizi seimbang. Jadi, susu formula hanya sebagai pendamping, bukan lagi makanan utama yang dikonsumsi anak,” ungkapnya.
Sementara itu, jika pada usia tertentu anak masih harus mengonsumsi susu formula, Siska meminta agar orang tua bisa lebih teliti dalam pemilihan. Baiknya, lanjut Siska, pilih susu formula yanng rendah gula.
Hal serupa juga berlaku untuk UHT, apabila orang tua ingin memberikannya untuk anak.
“Jadi kalau pilihannya sufor atau UHT, yang penting tidak berlebihan dan sesuai kebutuhan anak,” katanya.
Menurut Siska, gula memang dibutuhkan untuk sumber kalori harian.
“Tapi, kalau berlebihan dan dikonsumsi secara terus-menerus, akan memberikan dampak buruk pada kesehatan anak,” tandasnya.(kir/kev/ipg)