Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya memastikan semua Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta siap, jika program Makan Bergizi Gratis pemerintah pusat dijalankan serentak tahun depan.
Yusuf Masruh Kepala Dispendik Kota Surabaya menyebut, kesiapan itu hasil pengamatan selama uji coba di lima SDN mulai Juli hingga November 2024.
“Sistem di sekolah sudah ada role model-nya harapannya semua terlibat. Anak diberi edukasi, tanggung jawab, distribusi, kebersihan, mengingatkan teman cuci tangan, baca doa. Itu sudah. Harapannya, kalau tahun depan jalan, sekolah siap,” paparnya, Senin (25/11/2024).
Tahapan selanjutnya, sedang menunggu arahan pemerintah pusat soal kepastian anggaran makan gratis menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Tapi Surabaya, kata Yusuf, sudah menghitung perkiraan biaya makan gratis itu butuh Rp1,1 triliun dengan harga satu pack Rp15.000 setiap hari.
“Anggaran masih menunggu, cuma kita prediksi aja dengan ukuran kemarin uji coba,” imbuhnya.
Dispendik mengusulkan, produk makan gratis kerja sama dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdekat dari masing-masing sekolah.
Alasannya, agar memangkas jarak dan waktu pendistribusian makanan. “Jadi pertimbangan transportasi, karena tingkat basi juga jadi pertimbangan,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, DPRD Kota Surabaya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai membahas pelaksanaan program unggulan Prabowo Subianto Presiden dan Gibran Rakabuming Raka Presiden Wakil Presiden itu.
Program yang semula pakai APBN itu rencananya memakai APBD untuk daerah-daerah yang dianggap punya Pendapatan Asli Daerah (PAD) besar, salah satunya Surabaya. (lta/bil/ham)