Sebanyak 36 negara dari Benua Eropa, Asia, hingga Amerika bakal mempelajari dan meneliti berlangsungnya proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan penelitian itu bernama Election Visit Program (EVP). KPU RI menunjuk KPU Jatim sebagai tuan rumahnya, dengan rangkaian acara yang dimulai hari ini Senin (25/11/2024).
Nur Salam Komisioner Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jatim menjelaskan, ada berbagai fenomena menarik dan tantangan yang kompleks dalam Pilkada Serentak di Jatim.
“Ini menjadi program KPU RI, kami sebagai tuan rumah ya. Kenapa Jawa Timur ini dipilih, bahwa tantangan dan kompleksitas penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada itu lengkap di Jawa Timur,” kata Nur Salam.
Fenomena dan tantangan yang dimaksud Salam itu seperti kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) yang melibatkan tiga tokoh perempuan, kemudian pasangan calon tunggal menghadapi kotak kosong, serta kompleksitas budaya dan kondisi geografis di Jatim.
“Yang menarik paslon pilgub tiga-tiganya perempuan, cukup istimewa yang itu jarang terjadi di luar negeri. Selain itu paslon tunggal, realitas politik baru ya di Indonesia,” katanya.
Salam menyebut sejumlah negara juga ingin mempelajari bagaimana cara KPU Jatim mengakomodir daftar pemilih tetap (DPT) yang mencapai 31 juta orang dan selesai memilih dalam waktu satu hari.
Sejumlah alasan itu yang membuat para peneliti dan pengamat berbagai negara tertarik mempelajari proses demokrasi di Jatim. Salam mengatakan, para delegasi negara yang hadir berasal dari anggota KPU negara setempat, peneliti, hingga NGO.
Ia berharap program ini dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang penyelenggaraan Pilkada, serta meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
“Kita di KPU melakukan pendampingan. Nah, KPU provinsi ini melakukan koordinasi dengan KPU kabupaten/kota. Selain itu, kami memastikan bahwa komisioner KPU Jatim tidak abai dengan kondisi penyelanggara Pemilu di lapangan,” ucapnya. (wld/ham)