Sanggar teater pelajar Gedhang Godhog dari Tulungagung dan Teater Padi dari SMAN 4 Kota Blitar sama-sama memborong tiga gelar pemenang dalam Pengumuman Pemenang Festival Teater Berbahasa Jawa untuk Siswa SMA/SMK Se-Jawa Timur Tahun 2024, Kamis (21/11/2024), di Surabaya.
Selain meraih juara pertama, sanggar juga memenangkan dua kategori tambahan yakni aktris terbaik oleh Pausa Romantika dan sutradara terbaik yang diraih Yayak Priasmara.
Adapun tiga gelar yang diraih Teater Padi dengan cerita Rebut Payung Arya Blitar adalah juara kedua, serta pemenang dua kategori tambahan yakni musik terbaik dan aktor terbaik untuk Abi Gesel Ramadhan.
Suasana haru mewarnai setelah pengumuman pemenang. Para pelajar saling berpelukan sembari menangis sesenggukan karena tak mengira akan meraih lebih dari satu gelar.
Sementara itu, Teater Sandiworo Wargo yang berasal dari SMKN 12 Surabaya dan Teater Awu dari SMKN 2 Bojonegoro sama-sama meraih dua gelar pada kegiatan yang diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBJT) ini.
Teater Sandiworo Wargo yang menampilkan cerita Kalimas Godres Getih memenangkan dua gelar yakni juara ketiga dan pemenang kategori artistik terbaik. Adapun Teater Awu yang membawakan cerita Sosrodilogo pahlawan Bojonegoro, berhasil meraih juara kelima dan pemenang kategori naskah terbaik.
Untuk juara keempat diraih Perkumpulan Guyubing Budoyo dari Blitar, dan Komunitas Songgo Seni Indonesia dari Sidoarjo sebagai juara keenam. Pada festival yang berlangsung sejak Selasa (19/11/2024) hingga Rabu (20/11/2024) ini, 20 teater pelajar SMA/SMK dari 10 kabupaten dan empat kota di Jawa Timur menampilkan cerita daerah masing-masing.
Ada tujuh aspek penilaian dalam festival ini meliputi kesesuaian tema, ketaatan dalam penggunaan bahasa Jawa, pemeranan, penguasaan panggung, keunikan dan inovasi dalam pertunjukan, teknik pertunjukan, tata busana, tata panggung, dan tata musik serta kesesuaian waktu pementasan.
Dewan juri festival dipimpin Welly Suryandoko dosen Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya, dengan beranggotakan Umi Kulsum Kepala BBJT, Didik Harmadi seniman teater, Deny Try Aryanti dosen Jurusan Seni Teater Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya, dan Tri Yoga Arikun Cahyo seniman teater tradisi.
Dalam sambutannya, Welly menyampaikan, dari tampilan para peserta dapat dilihat kesiapan mereka mengikuti festival ini.
“Ada tim yang tampilannya all out dari awal karena rutinitas latihan sebelumnya sehingga totalitas dan rasanya muncul di panggung. Ada pula tim yang baru menyiapkan dalam waktu yang tidak terlalu panjang sehingga membuat totalitas itu berkurang,” ujar Welly dikutip dari keterangan yang diterima pada Jumat (22/11/2024) .
Welly menambahkan, secara umum memang masih dijumpai sejumlah kekurangan dari berbagai aspek. Seperti cerita, penyutradaraan, keaktoran, artistik, musik, tata rias wajah, dan kostum. Meski begitu, dia mengungkapkan,para juri sangat bahagia dan bangga karena bisa menyaksikan perkembangan teater bahasa Jawa dengan luar biasa.
Sementara itu, Umi Kulsum Kepala BBJT berpesan kepada para pelajar agar menjadikan kegiatan ini sebagairuang untuk saling mengenal dan bertukar pengalaman.
“Saya ucapkan selamat buat semuanya. Semuanya adalah pemenang karena telah berani tampil, berani menggunakan Bahasa Jawa dalam kreativitas dan inovasi oleh adik-adik semua,” katanya.
Umi berharap para pelajar dapat kembali mengikuti festival serupa pada tahun depan. Untuk diketahui, kegiatan ini merupakan upaya Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra (Pusbanglin), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, dalam menjaga dan melestarikan bahasa daerah secara berkesinambungan. Pada tahun 2024, untuk pertama kalinya Pusbanglin menyelenggarakan Festival Teater Berbahasa Daerah (FTBD) di sepuluh provinsi, salah satunya di Jawa Timur.(nis/ipg)