Kamis, 21 November 2024

Subandi Tepis Isu Penyalahgunaan Jabatan dalam Kampanye Pilkada Sidoarjo

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Subandi calon bupati Sidoarjo nomor urut 1 ketika on air dalam pogram Wawasan Series Rakyat Memilih di Radio Suara Surabaya pada Kamis (21/11/2024) pagi. Foto: Chelsy Mg Suarasurabaya.net

Subandi calon bupati Sidoarjo nomor urut 1 menepis anggapan bahwa ia menggunakan peran sebagai Plt Bupati Sidoarjo untuk menggerakkan elemen-elemen pemerintahan agar mendukungnya di Pilkada.

Subandi menegaskan, selama menjadi Plt Bupati Sidoarjo, ia tidak menggunakan akses Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo untuk kepentingan kampanyenya di Pilkada.

“Selama kampanye, saya tak pernah memanfaatkan jabatan sebagai Plt Bupati. Saya selalu tunjukkan ke masyarakat, mana saya sebagai Plt dan mana saya sebagai paslon di Pilkada. Jangan sampai kita sebagai paslon, memberi contoh tak bagus ke masyarakat,” terang Subandi dalam program Wawasan Series Rakyat Memilih di Radio Suara Surabaya pada Kamis (21/11/2024) pagi.

Selain itu, ia juga menolak bantuan dan pelbagai tawaran perangkat daerah atau OPD. Subandi beralasan jika ada yang bantu, pasti ada kembalinya. Sebab Subandi ingin memimpin secara fleksibel karena tidak ada beban.

“Kita juga tidak pernah mengajak camat dan lurah jalan-jalan. Kami juga tidak pernah mengumpulkan dan lain-lain, tidak pernah,” tegas Subandi.

Pernyataan ini merespons kejadian viral baru-baru ini, tentang camat dan 17 kepala desa di Kecamatan Taman, Sidoarjo, melakukan perjalanan ke Batam dan Singapura pada 8-10 November 2024.

Beredar kabar jika perjalanan tersebut diduga didukung oleh salah satu pasangan calon yang bertarung di Pilkada Sidoarjo, sebagai imbalan atas dukungan yang diberikan kepada calon tersebut.

“Sebelum saya cuti untuk Pilkada pun saya sampaikan ke ASN melalui apel akbar, bahwa ASN harus menjaga netralitas. Hingga hari ini saya tak pernah menghubungi Pjs Bupati Sidoarjo, karena saya mau menjaga netralitas,” terang Subandi.

Menurutnya, pemimpin yang baik harus bisa mengelola pemerintahan dengan bersih dan memberi contoh yang baik kepada seluruh jajaran, mulai dari Sekretaris Daerah (Sekda) hingga ke bawah.

“Jika pemimpin sudah selesai dengan dirinya sendiri, saya yakin dia bisa mengelola pemerintahan yang bersih. Karena seorang pemimpin harus mampu memberi contoh, terutama dalam hal melawan korupsi,” ujar Subandi.

Ia menambahkan bahwa kepemimpinan yang kuat akan menciptakan iklim yang baik bagi seluruh perangkat daerah, sehingga mereka akan takut untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum.

Dengan sikap dan komitmennya ini, Subandi berharap bisa membawa perubahan positif dan menjaga Sidoarjo menjadi daerah yang bersih dari praktik-praktik korupsi. (saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Kamis, 21 November 2024
32o
Kurs