Kamis, 21 November 2024

H-7 Pilkada Serentak, Sekjen PDIP: Momentum Satukan Kedaulatan Rakyat Lawan Intimidasi Kekuasaan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDIP (dua dari kiri depan) dalam konferensi pers soal Pilkada serentak di kantor DPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024). Foto: Faiz Fadjarudin suarsurabaya.net

Jelang 7 (tujuh) hari pemungutan suara Pilkada Serentak pada 27 November 2024, Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) menilai hal ini sebagai momentum menyatunya seluruh kekuatan rakyat untuk memilih calon kepala daerah tanpa intimidasi.

Apalagi, kata Hasto, Megawati Soekarnoputri Ketua Umum DPP PDIP telah memilih para calon kepala daerah yang terbaik dan melewati proses merangkak dari bawah.

Dia pun mencontohkan calon kepala daerah dari PDIP di Tegal, yakni Bima Eka Sakti dan Syaeful Mujab yang berproses dari bawah. Serta, Irvansyah calon wakil Bupati Tangerang yang mengawali karir politik dari bawah dan berproses.

Hal itu disampaikan Hasto saat konferensi pers terkait Pilkada serentak tahun 2024 di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

“Semua proses penetapkan calon juga melalui tahap-tahap dengan melihat aspek personaliti, karakter. Mereka mengejar dan kesatupaduan percaya pada kekuatan rakyat,” kata Hasto.

Hasto juga meyakini bahwa rakyat memiliki hak merdeka dan berdaulat untuk menentukan calon kepala daerahnya, bukan melalui endorsement orang-orang tertentu.

“Dan ini kadang diingatkan sebagai momentum untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. Bahwa rakyat telah memiliki kemerdekaan untuk memilih tanpa intervensi manapun,” ujar Hasto.

Politisi asal Yogyakarta ini mengatakan, Indonesia berbentuk republik dimana kedaulatan berada di tangan rakyat.

Dia pun menyinggung soal pihak-pihak tertentu yang berupaya mengubah kedaulatan menjadi sebuah ‘kerajaan’. Dimana, memasukan menantu, saudara hingga orang-orang dekatnya untuk menempati kekuasaan, tanpa melihat rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di republik ini.

“Kerajaan itu yang ditetapkan itu ada menantu, ada saudara, kemudian ada sahabat-sahabat baiknya yang nantinya akan ditetapkan sebagai bagian dari hulu balang kerajaan itu. Tapi kita adalah negara Republik yang berideologi Pancasila. Sehingga yang namanya kekuasaan itu berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,” tegas Hasto.

“Dan sebagai insan yang bertakwa kepada Tuhan, seluruh calon-calon kepala negara yang memiliki perjuangan itu juga percaya dari rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Bukan rahmat dari orang yang punya dana banyak, orang yang sebelumnya memegang kekuasaan. Bukan seperti itu,” kata dia.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Kamis, 21 November 2024
26o
Kurs