Rabu, 20 November 2024

Imigrasi Indonesia Perkuat Keamanan Dokumen dengan Desain Paspor Baru, Promosikan di Simposium ICAO

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Imigrasi Indonesia saat berada dalam simposium program identifikasi pelancong International Civil Aviation Organization (ICAO) di Montreal, Kanada. Foto: Humas Imigrasi

Indonesia mempromosikan paspor desain baru dengan tema kekayaan budaya nusantara dalam simposium program identifikasi pelancong International Civil Aviation Organization (ICAO) di Montreal, Kanada.

Anggiat Napitupulu Direktur Kerja Sama Keimigrasian mengatakan, fitur paspor elektronik generasi baru tersebut, tidak hanya berfungsi sebagai dokumen perjalanan, tetapi juga sebagai representasi identitas dan budaya Indonesia.

“Paspor RI yang baru dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan canggih. Jadi penggunaan 33 motif batik tradisional yang dicetak dengan teknologi khusus bukan hanya untuk alasan estetika semata melainkan juga alasan keamanan,” katanya dalam keterangan resminya, Rabu (20/11/2024).

Anggiat mengatakan, chip paspor yang terhubung dengan antena radio memungkinkan penyimpanan data biometrik dan tanda tangan digital pemegangnya lebih aman.

“Halaman biodata yang terbuat dari polikarbonat juga membuat paspor ini lebih tahan lama dan sulit dipalsukan,” imbuhnya.

Desain baru paspor tersebut, menjadi upaya dari Imigrasi Indonesia untuk memperkuat paspor Republik Indonesia.

“Penggunaan kombinasi fitur pengaman, bahan baku, dan teknik terbaru lainnya sesuai standar ICAO menjadi perhatian utama untuk memastikan bahwa paspor dapat terlindungi selama digunakan untuk melakukan perlintasan antar negara sekaligus juga menjadi duta budaya Indonesia dengan desainnya yang indah,” urainya.

Indonesia sendiri, telah bergabung dengan jaringan Public Key Directory (PKD) ICAO sejak tahun 2019. PKD merupakan repositori pusat yang dikendalikan oleh ICAO sebagai media otentifikasi dokumen perjalanan setiap negara yang terdaftar dan sesuai dengan format mesin pembaca dokumen perjalanan guna memastikan validitasnya.

Keanggotaan tersebut, memungkinkan Indonesia untuk bertukar informasi dengan negara lain terkait verifikasi keaslian dokumen perjalanan dan meningkatkan kerja sama dalam memerangi kejahatan lintas negara yang melibatkan penyalahgunaan dokumen.

“Kita sudah tergabung dalam jaringan PKD ICAO. Dengan demikian, paspor kita telah terdaftar dalam sistem informasi perjalanan internasional dan informasi mengenai dokumen perjalanan tersebut akan dishare ke seluruh perlintasan internasional anggota ICAO yang telah mendaftar PKD,” ucapnya.

Seperti diketahui, dalam simposium tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 193 negara anggota ICAO termasuk Indonesia dan membahas isu-isu terkini dalam pengelolaan identitas pelancong.

Salah satu yang dibahas yakni mengenai teknik morphing, yang menjadi ancaman bagi keamanan dokumen perjalanan internasional. Ia mengatakan, morphing memungkinkan seseorang untuk menggabungkan wajah dua orang yang berbeda pada sebuah foto sehingga dapat digunakan untuk memalsukan identitas.

“Untuk mengantisipasi ancaman ini, negara-negara di dunia terus mengembangkan teknologi dan prosedur keamanan yang lebih canggih, tidak terkecuali Indonesia,” pungkasnya. (ris/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Rabu, 20 November 2024
30o
Kurs