Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur periode 2024-2028, resmi dilantik di Surabaya, pada Rabu (20/11/2024).
Yatimul Ainun dari Times Indonesia menjabat sebagai Ketua Umum AMSI Jatim periode 2024-2028, dengan dibantu oleh beberapa jurnalis dari berbagai media di Jatim, termasuk Suara Surabaya (SS).
Di kepemimpinan baru ini, ia ingin AMSI Jatim bisa menajdi barometer AMSI di daerah-daerah di Indonesia. Untuk mewujudkan harapan itu, ia menekankan pentingnya pembuatan konten berkualitas dengan bisnis yang sehat.
“Jadi, konten harus berkualitas kalau ingin bisnisnya sehat. Mari kita bangun semangat dan kualitas yang jug telah ditekankan oleh para pendiri,” katanya.
Ia berharap, seluruh pengurus yang telah resmi dilantik, juga bisa menjalankan amanah tersebut, untuk mewujudkan media siber yang berkualitas.
Suwarjono Wakil Ketua Umum AMSI pusat berharap, pengurus baru AMSI Jatim bisa bersinergi untuk menghadapi berbagai tantangan dan peluang media ke depan.
“Tantangan media ke depan tidak mudah, sekarang hampir semua media mengalami strugle, dan ini membutuhkan kolaborasi yang sangat penting, untuk pengembangan media-media, terutama di daerah-daerah,” katanya.
Beberapa tantangan yang dihadapi media, yakni adanya media sosial hingga gencarnya penggunaan Artificial Intelegent (AI). Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi media yang kuat untuk mewujudkan konten berkualitas.
Selain itu, ia juga mendorong bisnis yang kreatif, yang tidak hanya mengandalkan iklan dari pihak tertentu saja, tetapi juga bisa membuat sebuah kegiatan yang berkelanjutan yang menghasilkan.
Nezar Patria Wakil Menteri (Wamen) Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengatakan, media mengalami perubahan cepat. Bahkan media cetak dan elektronik seperti televisi dan radio mulai banyak yang mengakses, sebagian besar berpindah ke media siber.
“Hampir tidak ada yang tidak berkaitan dengan digital hari ini. Bukan hanya media, bahkan mencari makan, konsultasi kesehatan, pendidikan, semua pakai platfrom digital. Jadi ada kebiasaan baru yang kita sebut sebagai digital culture,” ucapnya.
Untuk menghadapi perkembangan yang serba digital, tegas dia, media harus harus mengimbangi skill dengan penerapan kode etik, untuk menghasilkan good journalism.
Sherlita Ratna Dewi Kepala Kominfo Jatim yang mewakili Adhy Karyono Pj Gubernur Jatim mengatakan, transformasi digital saat ini sangat penting, dan media siber punya peran kuat dalam memberi informasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Semoga menciptakan kolaborasi yang solid, antara media, pemerintah, akademisi dan pelaku usaha untuk menciptakan tranformasi digital. Terima kasih AMSI karena sudah menajdi bagian dari upaya tranformasi digital,” pungkasnya.(ris/iss)