Wilayah Greges Timur, Kota Surabaya tergenang banjir rob akibat naiknya permukaan air laut pada Selasa (19/11/2024).
BPBD Jawa Timur mencatat, air laut merendam area tempat tinggal warga sejak pukul 19.35 WIB.
Ketinggian air bervariasi mulai dari 5 centimeter hinga 40 centimeter.
Sebagian warga bertahan di rumah masing-masing dan sebagian lainnya mengungsi di Masjid Al Anshor Greges Timur.
Command Center Kota Surabaya mengabarkan pada Rabu (20/11/2024) pukul 02.20 WIB, ketinggian banjir di wilayah Surabaya utara ini mulai turun di angka 5 centimeter hingga 25 centimeter.
Restu Novi Widiani Penjabat Sementara (PJs) Wali Kota Surabaya telah meninjau wilayah yang terdampak banjir rob air laut.
Warga Greges Timur juga sudah mendapat bantuan dari Kementerian Sosial RI.
Situasi terkini di daerah tersebut aman terkendali dengan jaringan listrik yang masih normal.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengimbau masyarakat di pesisir Kota Surabaya untuk waspada fenomena pasang air laut maksimum pada tanggal 14-19 November 2024.
Melalui keterangan tertulis, Rabu (13/11/2024), Daryatno Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak Surabaya menyatakan bahwa fenomena tersebut terjadi sebagai siklus fase bulan purnama atau Super Moon. Ketinggian pasang air laut dapat terjadi sampai dengan 150 centimeter.
“Masyarakat kami imbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang air laut maksimum,” ujarnya.
Wilayah pesisir yang terdampak yaitu Pelabuhan Surabaya, meliputi Surabaya Utara dan Benowo. Pasang maksimum mencapai 130 – 150 centimeter diprakirakan terjadi pada pukul 22.00 – 00.00 WIB.
Dampaknya, dapat muncul genangan air yang dapat mengganggu kegiatan transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktifivas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.(nis/iss)