Khofifah Indar Parawansa “dihajar” dua lawannya, Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah, di debat ketiga Pilkada Jawa Timur soal penanganan sampah rumah tangga yang belum tuntas.
Bermula dari fakta yang ditemukan panelis, tumpukan sampah rumah tangga ditemukan di tepi jalan antar kabupaten, Lamongan menuju Jombang lewat Babat.
Menanggapi itu, Khofifah melempar tanggung jawab ke setiap pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota.
Sementara di tingkat provinsi, ia menyebutkan bahwa yang menjadi tanggung jawabnya adalah penanganan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), yang sudah dilakukannya di Mojokerto.
“Sudah berjalan hampir dua tahun. Kami menyampaikan ini harus diatasi bersama, melibatkan banyak elemen, termasuk yang berbasis rumah tangga,” ucapnya.
Risma melibas topik dengan pengalamannya sebagai Wali Kota Surabaya yang peduli lingkungan.
Menurutnya, kunci penanganan sampah terletak pada edukasi masyarakat untuk memilah sampah basah dan kering.
“Saat saya kepala dinas kebersihan, saya ajarkan ini terus, masyarakat berterima kasih pada saya. Sampah basah jadi kompos, yang kering dijual,” tegasnya.
Begitu juga Luluk, ia menyebut Pemprov Jatim di bawah kepemimpinan Khofifah terbukti gagal mengelola sampah, karena hanya mampu menangani separuh dari keseluruhan sampah.
“Berdasarkan UU Nomor 18 Tahun 2008, Pemda punya tanggung jawab dalam pengelolaan sampah. Berdasarkan sistem informasi pengolahan sampah nasional, Jatim memproduksi 5-6 juta ton sampah, tapi hanya memiliki kemampuan mengelola 2,6 juta ton per tahun. Artinya, gagal (menangani) sampah,” tandasnya.
Membantah semua pernyataan lawan, Khofifah langsung memaparkan jumlah infrastruktur penanganan sampah yang ada. Mulai dari 5.103 bank sampah, 351 tempat pembuangan sampah dengan metode 3R, 241 rumah kompos, 2.377 TPS, dan 50 TPA yang sudah bekerja sama dengan negara-negara di dunia.
“Hari ini, kemampuan seluruh elemen dalam mengelola sampah mencapai 3,8 juta ton,” tutupnya.
Sebagai informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim telah menetapkan tiga pasangan cagub-cawagub sebagai peserta Pilkada 2024, yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Selain itu, KPU Jatim melaksanakan tiga kali debat peserta Pilkada 2024 yang dilangsungkan di Surabaya secara berurutan pada tanggal 18 Oktober 2024, 3 November 2024, dan 18 November 2024.
Tema debat terakhir di Pilkada Jatim adalah “Akselerasi Pembangunan Infrastruktur, Interkonektivitas Kewilayahan, dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup untuk Mewujudkan Jawa Timur sebagai Episentrum Ekonomi Kawasan Timur Indonesia”.
Masa kampanye Pilkada ditetapkan 25 September hingga 23 November 2024. Sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 27 November 2024. (lta/saf/ipg)