Puluhan warga di dua RT wilayah RW 2, Kelurahan Manukan Wetan, Kecamatan Tandes, Surabaya, bersiap menghadapi musim penghujan dengan melakukan kerja bakti program Surabaya Bergerak Jilid 2.
Dua wilayah RT itu meliputi, RT 2 dan RT 4, yang masing-masing memiliki fokus pembersihan yang berbeda.
Seperti di RT 2 RW 2, misalnya. Warga fokus membersihkan saluran air di wilayah tersebut, meskipun harus bersusah payah membukan penutup dari beton.
“Kalau di wilayah ini, sebenarnya cukup rutin dilakukan pembersihannya. Bulan Agustus lalu, warga juga baru saja membersihkan saluran air,” terang Bambang Wijanarko Lurah Manukan Wetan, kepada suarasurabaya.net, Minggu (17/11/2024).
Bambang mengaku, sejak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membangun gorong-gorong di jalan utama tepatnya, Jalan Raya Manukan Kulon, kampung-kampung di sekitar sana sudah jarang mengalami banjir.
“Ya kalau hujan lebat dengan waktu yang cukup lama, wajar saja banjir. Tapi, surutnya bisa lebih cepat dari sebelum dibangun gorong-gorong yang harus memakan waktu berjam-jam (untuk surut),” ungkapnya.
Sementara itu, warga RT 4 RW 2 fokus melakukan perantingan. Hal itu karena memang di wilayah tersebut banyak pohon tinggi dan rimbun.
“Takutnya, kalau hujan lebat disertai angin, pohon besar dan tinggi ini rawan roboh dan patah ranting. Ini bahaya untuk warga,” tuturnya.
Adapun untuk program Surabaya Bergerak Jilid 2 di wilayah Manukan Wetan, Bambang mengaku telah melakukan sosialisasi pada warganya.
“Saya kumpulkan semua RT dan RW untuk secara bergantian melakukan kerja bakti sebelum musim penghujan tiba. Alhamdulillah, antusias warga ini juga sangat baik. Nggak perlu diobrak, sudah sadar untuk melakukan kerja bakti,” jelasnya.
Bambang berharap, program Surabaha Bergerak bisa dilanjutkan. Karena dinilai membantu warga dalam mensukseskan program kerja bakti warga.
“Harapannya Surabaya Bergerak bisa terus dilanjutkan supaya warga makin semangat kerja bakti juga mengurangi dampak dari bencana hidrometeorologi,” tutupnya.(kir/bil/iss)