Abdul Mu’ti Menteri Pendidikan Dasar dan menengah (Mendikdasmen) berharap program makan siang gratis jadi wadah pendidikan karakter, selain meningkatkan asupan gizi bagi para siswa di Indonesia.
Hal ini disampaikan Mu’ti dalam pembukaan Milad Muhammadiyah ke-112 di Sidoarjo yang disertai dengan pemberian secara simbolis 172 ribu porsi makan siang sehat dan bergizi gratis untuk seluruh siswa Muhammadiyah baik dari jenjang PAUD hingga SMA di Jawa Timur.
“Kami berharap program makan siang gratis ini tidak hanya sebagai peningkatan gizi bagi siswa melainkan juga bisa menjadi pendidikan karakter,” ujar Mu’ti dilansir dari Antara, Sabtu (16/11/2024).
Mendikdasmen menjelaskan, dari program makan gratis yang sudah dikunjungi, ada banyak hal yang bisa dipelajari siswa terutama tentang kedisiplinan dan toleransi.
Mu’ti menambahkan, dalam program makan siang bergizi gratis yang dilakukan secara prasmanan (siswa mengambil makanan sendiri), maka siswa dapat belajar untuk antre ketika mengambil makanan yang merupakan contoh dalam hal kedisiplinan.
Selain itu, siswa juga bisa belajar untuk toleransi terhadap siswa lain untuk tidak mengambil makanan secara berlebih serta meningkatkan kepedulian terhadap sesama.
Mu’ti juga menjelaskan dalam beberapa contoh, siswa bisa belajar tentang kemandirian dan tanggung jawab dengan mencuci sendiri peralatan makan agar bisa digunakan kembali keesokan harinya.
“Tujuannya agar kita mencetak generasi muda yang berkarakter disiplin, toleran dan mandiri serta penuh tanggung jawab,” ujar Mu’ti.
Selain itu, iia juga menjelaskan Kemendikdasmen sedang mendalami program Tujuh Kebiasaan Anak Hebat yang akan diluncurkan pada awal 2025.
Program tersebut berpusat pada kebiasaan sehari-hari yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, gemar belajar, makan makanan sehat dan bergizi, bermasyarakat, serta tidur cepat. (ant/saf/iss)