Sabtu, 23 November 2024

ILP Showcase, Metal Fusion ala Indra Lesmana akan Tampil Perdana di Surabaya

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Grafis: Gana suarasurabaya.net

Indra Lesmana Project (ILP) akan tampil pertama kali di depan ratusan publik Surabaya di Suara Surabaya Centre Jl. Raya Bukit Darmo 22-24, Sabtu (30/6/2018) pukul 20.00 WIB. Helatan ini menjadi rangkaian kegiatan Road to Indihome Jazz Traffic Festival 2018 yang digelar Suara Surabaya.

ILP merupakan proyek musik bentukan Indra Lesmana yang bergenre progressive metal dan progressive rock. Indra Lesmana bahkan menyebut genre musik ILP adalah metal fusion.

“Musiknya memang keras, awalnya metal. Kalau saya menyebut metal fusion, tapi masyarakat banyak yang menyebut progressive metal dan progressive rock. Yang menarik memang pemainnya metal. Gitaris dari band metal, drummernya juga, dan penyanyinya penyanyi rock. Hanya bassisnya saja yang jazz. Musisinya ini sangat mumpuni memainkan musik yang bunyinya masuk progressive metal,” kata Indra Lesmana.

Dalam penampilannya di Suara Surabaya Centre, Indra Lesmana mengatakan, ILP akan tampil selama sekitar satu jam. Mereka di antaranya akan menyuguhkan musik yang sudah diaransemen ulang dari mini album “Sacred Geometry.” Album itu merupakan rangkaian komposisi musik yang terbagi dalam empat bagian, yakni “Awakening”, “Acknowledge”, “Ascension”, dan “Acceptation”.

Menurut Indra, ide memunculkan ILP dia dapatkan ketika berada di Bali pada 22-23 September 2017 bersamaan dengan erupsi Gunung Agung. Pada 26 November 2017 dia lantas memposting ide itu ke instagram dan ternyata mendapatkan reaksi positif dari followernya. Banyak yang menginginkan proyek musik itu dia seriusi.


Penampilan ILP yang musiknya bergenre metal fusion atau ada yang menyebut juga progressive metal. Foto: Instagram @ilpmusik.

“Beranjak dari situ akhirnya muncul ide untuk audisi lewat instagram. Jadi Band ini adalah band sosial media yang terbentuk dari berbagai musisi dari berbagai kota. Saat ini di ILP ada 6 personel. Satu diantaranya drummernya dari Surabaya. Waktu itu yang ikut audisi ada 110 drummer, 150 gitaris, dan 300 sound engineer. Ini dilakukan sampai band terbentuk, terus membuat rekaman mini album berjudul Sacred Geometry. Beredar sejak Mei 2018 dan launching video clip-nya, Juni ini,” ujarnya.

Indra Lesmana yang dibantu Shadu Rasjidi (putra Idang Rasjidi–red), memilih beberapa orang dalam proyek musik ILP tersebut. Akhirnya Indra dan Shadu memilih Karis dan Rayhan Syarif sebagai gitaris, Hata Aryasatya sebagai drummer, dan Togar sebagai vokalis.

ILP ini berbeda sekali dengan tampilan Indra Lesmana yang selama ini identik dengan jazz. Dia mengaku, sejak kecil sebenarnya sudah menyukai musik dari band-band progresif lawas seperti Yes, Genesis, Emerson Lake & Palmer dan King Crimson.

“Musik ini saya dengarkan sehari-hari waktu itu. Ini jelas mempengaruhi sebagian besar komposisi lagu-lagu ILP ini aliran metal. Tapi karena ayah saya pemusik jazz, dan kemudian saya menyukai musik jazz dan bermain musik jazz akhirnya saya dikenal sebagai musisi jazz. Tapi di ILP ini sangat beda. Musik yang dimainkan ILP ini sebenarnya musik yang sudah lama banget ingin saya mainkan, dan baru kesampaian sekarang,” punkas Indra.(ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs