Jumat, 15 November 2024

Pakar Ingatkan Childfree Tingkatkan Risiko Gangguan Kesehatan bagi Wanita

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi - Tangan ibu yang baru melahirkan dan bayinya. Foto: Shutterstock Ilustrasi - Tangan ibu yang baru melahirkan dan bayinya. Foto: Shutterstock

Dokter Rachmad Poedyo Armanto Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) mengatakan bahwa childfree memiliki dampak negatif pada kesehatan wanita.

Hal itu, ia beberkan seiring dengan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2023 yang menunjukkan bahwa persentase perempuan berusia 15-49 tahun menjalani childfree di Indonesia sekitar delapan persen atau hampir setara dengan 71 ribu orang.

“Berisiko mengalami penyakit jantung koroner. Menyusui merupakan faktor pencegah penyakit koroner. Berdasarkan penelitian, wanita yang menyusui kurang dari 5 bulan berisiko besar mengalami jantung koroner. Apalagi yang tidak menyusui. Risikonya bisa jadi lebih tinggi lagi,” katanya, Jumat (15/11/2024).

Pria yang juga dokter spesialis obstetri dan ginekologi itu menjelaskan, wanita pada usia muda yang dengan sengaja tidak hamil dengan menggunakan kontrasepsi hormonal akan mengalami risiko kanker otak.

“Risikonya bisa meningkat 1,5 kali lebih tinggi jika penggunaannya lebih dari dua tahun. Bila pemakaiannya jangka panjang lebih dari lima tahun, risikonya meningkat 2,4 kali,” imbuhnya.

Hal tersebut, kata dia untuk golongan progesteron, yakni hormon pada wanita untuk mengatasi gangguan siklus menstruasi dan ovulasi. Sedangkan untuk estrogen, yakni hormon penting untuk perkembangan seksual dan reproduksi pada wanita, risikonya lebih besar lagi karena estrogen sifatnya memicu kanker.

Selain itu, ia menambahkan bahwa wanita yang belum pernah hamil juga berisiko tinggi mengalami kanker indung telur. Ia menyebut, kehamilan dapat mengurangi risiko terjadinya kanker selaput lendir rahim (endometrium) hingga 25 persen.

Dengan berbagai risiko tersebut, ia menilai perlu adanya edukasi sejak dini tentang dampak kesehatan memilih childfree. Dari segi medis, kata dia, tidak menganjurkan childfree karena dampaknya tidak menguntungkan bagi kesehatan para wanita.

“Idealnya, usia kurang dari 35 tahun seorang wanita sudah melahirkan dan menyusui anak. Hal ini guna menurunkan risiko kanker payudara, indung telur (ovarium), selaput lendir rahim (endometrium), serta penyakit jantung koroner,” ucapnya.

Seperti diketahui, childfree merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menekankan kondisi seseorang yang tidak memiliki anak karena pilihan. Wanita yang memilih childfree tidak melakukan proses menyusui pada anak.(ris/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 15 November 2024
30o
Kurs