Tri Rismaharini calon gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor urut 3 mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di provinsi tersebut.
Salah satu program utamanya adalah memberikan pendidikan gratis untuk jenjang SD, SMP, SMA, serta pondok pesantren, madrasah, dan sekolah keagamaan lainnya.
Risma dalam program Wawasan Suara Surabaya Spesial Menuju Grahadi, Kamis (14/11/2024) menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak setiap anak bangsa, dan pemerintah harus bertanggung jawab untuk mencapainya tanpa membebani orang tua dengan biaya.
Risma menjelaskan bahwa seringkali istilah SPP gratis disalahpahami. Menurutnya, biaya pendidikan yang sebenarnya perlu ditanggung bukan sekadar biaya pendidikan siswa seperti SPP, melainkan juga Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang mencakup berbagai kebutuhan operasional sekolah.
“Untuk operasional, sekolah butuh untuk papan tulis, butuh spidol untuk nulis, sekolah butuh untuk bayar air, bayar listrik, bayar internet dan sebagainya,” terang Risma.
Risma juga mengungkapkan tantangan lain yang dihadapi dunia pendidikan, terutama dalam penyediaan tenaga pengajar. Ia mencontohkan, misalnya, jika seorang guru matematika pensiun di SMA, tentu tidak bisa digantikan oleh guru bahasa.
Menurut Risma, kebutuhan untuk menggaji guru pengganti dan memastikan mereka memiliki transportasi yang memadai menjadi tantangan besar. Maka dari itu, dia berencana memberikan insentif kepada para guru, terutama guru di sekolah-sekolah keagamaan yang selama ini seringkali mendapatkan gaji yang minim.
“Nah kebutuhan inilah yang harus di-cover oleh pemerintah,” tegas mantan Wali Kota Surabaya dua periode tersebut.
Lebih lanjut, Risma menambahkan bahwa pemerintah juga harus memastikan bahwa jumlah ruang kelas cukup untuk menampung semua siswa, baik di sekolah negeri, swasta, maupun pondok pesantren.
Jika terjadi kekurangan, maka perlu dilakukan pembangunan gedung atau ruang kelas baru untuk menampung seluruh siswa. Semua biaya tersebut, menurut Risma, bisa dicakup dengan anggaran yang cukup.
“(Biaya pendidikan) SD, SMP, SMA, gratis. Termasuk pondok pesantren, sekolah keagamaan lainnya, dan madrasah. Apakah anggarannya cukup? Cukup. Pokoknya tidak dikorupsi saja, cukup,” terangnya.
Bagi Risma, pendidikan bukan hanya soal membangun sekolah atau menyediakan bangku untuk siswa, tetapi juga tentang memastikan kesejahteraan para guru yang mengajar.
Dia menekankan bahwa para guru adalah pahlawan yang mengabdikan diri untuk masa depan anak-anak bangsa, dan sudah seharusnya mendapatkan perhatian lebih.
Oleh karena itu, selain menyediakan pendidikan gratis, ia juga akan memberikan insentif khusus untuk guru, agar mereka bisa fokus mengajar tanpa terbebani masalah ekonomi.
“Apa pun itu, anak-anak bangsa kita titipkan kepada mereka (guru). Kemudian kalau kita tidak peduli kepada mereka (guru), bagaimana hasil akhirnya untuk anak-anak bangsa ini?” sebutnya.
Dengan langkah ini, Risma berharap bisa mewujudkan pendidikan yang lebih merata dan berkualitas bagi seluruh anak di Jawa Timur, tanpa terkendala oleh biaya atau kondisi ekonomi keluarga. Risma berkomitmen untuk memastikan pendidikan di Jawa Timur benar-benar menjadi hak semua anak, tanpa terkecuali. (saf/ipg)