Jumat, 15 November 2024

Risma-Gus Hans Raih Dukungan dari Kelompok Kerja Madrasah Jatim di Pilkada Jatim

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Tri Rismaharini Calon Gubernur Jatim nomor urut 3 saat menghadiri deklarasi dukungan dari guru-guru madrasah Jatim, di Malang, Rabu (13/11/2024). Foto: Istimewa

Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Cagub-Cawagub Jatim) mendapat dukungan di Pilkada Jatim dari para guru yang tergabung dalam Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Jatim.

Sholehuddin Koordinator KKM Jatim mengatakan, dukungan tersebut merupakan suara hati para guru madrasah di Jatim

“Kami ingin Bu Risma menjadi Gubernur karena beliau sudah nyata dan terbukti mampu memajukan pendidikan, khususnya madrasah,” katanya dalam deklarasi di Malang yang dihadiri oleh ratusan guru madrasah dari beberapa daerah di Jatim, Rabu (13/11/2024).

Sementara Risma menyatakan komitmennya untuk memajukan Madrasah dan Pondok Pesantren di Jatim, yang jumlahnya mencapai sekitar 50 persen lebih dari seluruh lembaga pendidikan formal.

“Sangat tidak adil jika pemerintah kurang memperhatikan Madrasah dan Pondok Pesantren. Saya ingin Madrasah dan Pondok Pesantren setara dengan sekolah formal dalam hal fasilitas dan kualitas pendidikan,” ucapnya.

Risma juga mengaku prihatin dengan rendahnya gaji yang diterima oleh para guru Madrasah dan Pondok Pesantren. Padahal menurutnya, guru adalah ujung tombak dalam mendidik generasi bangsa.

“Saya berkomitmen untuk menambah insentif bagi guru-guru madrasah dan membantu biaya operasional, sarana, dan prasarana,” ujarnya

Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti masalah legalitas madrasah di Jatim, yang mana masih banyak madrasah belum memiliki izin resmi.

“Saya akan membantu proses perizinan agar bantuan bisa tersalurkan dengan tepat,” ucapnya.

Jika izin diperoleh, lanjut dia, guru dan murid akan didata untuk memastikan insentif dan beasiswa dapat langsung diberikan kepada mereka yang berhak.

Risma juga berencana untuk memberikan perhatian khusus bagi madrasah yang berlokasi di daerah-daerah terpencil atau sulit dijangkau, terutama di pegunungan.

“Jika ada madrasah yang berada di daerah terpencil, mohon diinformasikan. Kita akan bantu sarana dan prasarana, bukan hanya berupa bangku, tetapi juga gedung sekolah yang layak,” ujarnya.

Selain itu, ia juga berjanji akan memperhatikan kesehatan guru-guru dengan membantu pembiayaan BPJS. Serta memperhatikan pendidikan bagi anak yatim dan penyandang disabilitas.

“Mohon dilaporkan, jangan sampai mereka yang kurang mampu atau memiliki keterbatasan tidak bisa bersekolah,” katanya.

Ia berharap, langkah-langkah tersebut bisa membawa perubahan signifikan bagi pendidikan Madrasah, Pondok Pesantren, SMA hingga SMK di Jatim.(ris/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 15 November 2024
29o
Kurs