Sabtu, 23 November 2024

Menteri PPPA Sebut Pelayanan Anak di Jatim Bisa Jadi Percontohan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Arifah Fauzi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) saat berkunjung ke UPT. Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita Sidoarjo Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Sabtu (9/11/2024). Foto: Antara

Arifah Fauzi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut pelayanan anak di Jatim bisa menjadi percontohan menyusul standar pelayanan yang diberikan sudah cukup bagus.

“Pesan khusus untuk Pemprov Jatim, luar biasa pelayanannya. Bagus sekali anak-anak terawat dengan baik,” katanya di sela mengunjungi UPT. Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita Sidoarjo Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Sabtu (9/11/2024).

Ia mengemukakan, ketulusan dari para karyawan UPT tersebut sangat luar biasa bisa menjaga anak-anak dengan hati bukan hanya sekadar bekerja.

“Saya melibat bapak ibu bekerja dengan hati dan menganggap sebagai kegiatan kemudian dengan kekuatan kesabaran dan kesehatan semuanya,” ujarnya seperti dilaporkan Antara.

Ia mengatakan, dengan adanya kunjungan ke rumah aman dalam kondisi berbeda, Jatim bisa menjadi percontohan provinsi lainnya.

“Tentunya dengan kolaborasi dai perbaikan lainnya yang dibutuhkan supaya bisa difasilitasi,” ujarnya.

Restu Novi Widiani Kepala Dinas Sosial Jawa Timur, dalam kesempatan yang sama mengatakan Jawa Timur ini komplit jadi hari ini Menteri PPPA diajak ke rumah aman untuk anak berhadapan hukum yang laki, kemudian juga rumah aman untuk korban perempuan.

“Kemudian di Surabaya juga sempat melihat bagaimana Provinsi Jawa Timur memberdayakan perempuan dalam keterbatasan. kami ingin menyampaikan bahwa banyak anak-anak balita yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya terlahir, itu ada di seluruh Jawa Timur dan kita sudah bekerjasama dengan seluruh dina sosial bahwa kalau ada bayi yang dibuang, kemudian ditemukan dan sebagainya harus dimasukkan di PSAB ini,” katanya.

Ia mengatakan anak-anak tersebut nantinya akan dirawat dan dicarikan pengadopsi yang bertanggungjawab. Ini tentunya proses yang sangat panjang supaya anak-anak tersebut dipastikan untuk mendapatkan orang tua yang tepat guna memberikan kasih sayang.

“Kami juga telah memberikan penguatan bahwa LKSA (lembaga kesejahteraan sosial anak) panti swasta di seluruh Jawa Timur supaya berhati-hati dan berkomitmen apabila memperpanjang LKSA harus selesai urusan anak, tidak ada kekerasan di dalamnya,” katanya.(ant/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs