Sabtu, 9 November 2024

Khofifah Sambut Baik Kebijakan Prabowo Hapus Kredit Macet UMKM

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Cawagub Jatim nomor urut 2 saat melakukan kunjungan ke Pasar Pahing, Surabaya, Jumat (8/11/2024). Foto: Istimewa

Khofifah Indar Parawansa Calon Gubernur Jawa Timur (Cagub Jatim) nomor urut 2 menyambut baik kebijakan Prabowo Subianto Presiden RI soal penghapusan kredit macet UMKM di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, hingga kelautan.

Mantan juru kampanye Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 itu menyebut, kebijakan ini akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Jatim.

“Dengan adanya kebijakan ini, mereka yang sebelumnya tidak bisa mendapat pembiayaan karena masuk dalam daftar pinjaman bermasalah (blacklist), namun masih memiliki kemampuan berkembang, usahanya kini memiliki kesempatan untuk mendapatkan akses modal,” kata Khofifah, saat diwawancara di Pasar Pahing Surabaya, Jumat (8/11/2024).

Khofifah mengatakan, selama ini perekonomian Jatim sebagian besar ditopang oleh sektor UMKM. Kontribusi sektor UMKM terhadap PDRB Jatim per tahunnya juga terus bertambah sejak 2019.

“Di awal 2019 saya menjabat (Gubernur Jatim), kontribusi UMKM bagi PDRB Jatim ada di angka 56,94 persen dan diakhir saya menjabat pada tahun 2024, kontribusi UMKM pada PDRB Jatim sudah mencapai 59,18 persen,” jelas Khofifah.

Merespon kebijakan ini, dia mengaku telah mengkoordinasikan hal ini ke tim Khofifah-Emil, untuk melakukan identifikasi dan pendataan sebaran jumlah warga Jatim yang bisa memanfaatkan kebijakan ini.

Upaya ini agar Provinsi Jatim bisa merespon cepat dan memanfaatkan kebijakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet kepada usaha Mikro Kecil dan Menengah.

“Karena kita tahu ada beberapa syarat dalam PP tersebut. Syarat-syaratnya antara lain adalah pelaku usaha UMKM yang terdampak bencana, baik bencana alam, ataupun saat terdampak Covid-19,” ujarnya.

“Saya sudah tanya ke tim Khofifah- Emil, yang memenuhi syarat itu ada berapa di Jatim, berapa banyak jumlahnya dan dimana saja. Saya minta untuk segera diidentifikasi supaya Jawa Timur bisa merespon paling cepat,” imbuh Khofifah.

Sementara itu berdasarkan data terbaru dari Pemprov Jatim, total Non Performing Loan (NPL) di dua bank penyalur pembiayaan untuk UMKM Jatim per Oktober 2024 mencapai Rp166,9 miliar dengan total debitur sebesar 1.164 pelaku UMKM.

Kredit macet itu berasal dari realisasi penyaluran program dana bergulir (Dagulir) bagi UMKM, sedangkan untuk program KUR data kredit macet masih dikoordinasikan dengan Bank Himbara.

“UMKM ini pada dasarnya adalah pejuang ekomomi yang tangguh. Kalau mereka tidak mampu bayar pasti karena memang benar-benar ada kejadian luar biasa. Pengalaman saya waktu meluncurkan kredit Prokesra bagi usaha ultra mikro dan mikro dengan bunga pinjaman 3 persen setahun, sudah berjalan 3 tahun ternyata NPL nya hampir nol prosen, yaitu sebesar 0,02 persen,” ucapnya.(wld/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 9 November 2024
28o
Kurs