Jumat, 15 November 2024

Puluhan Ketua RW dan Kader Lingkungan Medokan Ayu Belajar Kelola Lingkungan di Kampung Edukasi Sampah

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Puluhan kader lingkungan Medokan Ayu Surabaya menerima pemaparan materi Kampung Edukasi Sampah di Sekardangan, Sidoarjo, Minggu (3/11/2024). Foto: Istimewa

Puluhan Ketua RW dan kader lingkungan dari Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Surabaya, mengadakan kunjungan inspiratif ke Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo, Minggu (3/11/2024).

Rombongan yang dipimpin Nanang Andi Hasyim Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Medokan Ayu itu bertujuan memperdalam pengetahuan tentang pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, dari kampung yang telah dikenal sebagai role model dalam edukasi manajemen sampah.

Rombongan disambut hangat oleh penggiat lingkungan setempat, di mana sesi diskusi interaktif memperkaya wawasan para tamu tentang strategi manajemen sampah dan perubahan perilaku warga.

Kegiatan ini juga mencakup penjelasan konsep pengelolaan bank sampah hingga praktik-praktik pengelolaan yang efektif dan partisipatif, di mana warga setempat ikut aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan mereka.

Edi Priyanto, penggiat lingkungan dari Kampung Edukasi Sampah, membuka sesi diskusi dengan mengajak peserta untuk memahami pentingnya kebersamaan dalam mencapai visi lingkungan yang bersih dan sehat.

“Ketika tujuan dan semangat kita menyatu, kita tidak hanya bekerja untuk diri sendiri, tetapi juga membangun visi besar: lingkungan yang tenteram, bersih, sehat, indah, dan harmonis. Inilah yang kita harapkan untuk keluarga kita, anak-anak kita, dan masa depan yang lebih baik,” ujarnya dalam keterangan yang diterima, Senin (4/11/2024).

Dalam penjelasannya, Edi menekankan bahwa keterlibatan warga menjadi kunci utama untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Menurut Edi, setiap orang dapat berkontribusi pada upaya global untuk generasi mendatang melalui partisipasi aktif.

Lebih lanjut, dia juga memperkenalkan filosofi Kampung Edukasi Sampah, yakni Berubah, Peduli, dan Berbagi.

“Berubah berarti memulai dari diri sendiri untuk menjadi agen perubahan di lingkungan. Peduli melibatkan tanggung jawab jangka panjang terhadap lingkungan, dan melalui Berbagi kita tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga inspirasi untuk bergerak bersama,” jelasnya.

Diskusi ini memberi inspirasi kepada para peserta untuk membawa perubahan positif di lingkungan mereka.

Sementara Nanang Andi Hasyim Ketua LPMK Medokan Ayu mengapresiasi tim Kampung Edukasi Sampah itu, atas transfer ilmu, terutama tentang manajemen perubahan warga untuk meningkatkan kualitas lingkungan.

“Ini akan menjadi bekal yang berharga bagi kami untuk diterapkan di Medokan Ayu,” ujarnya.

Nanang berharap program-program dari Kampung Edukasi Sampah dapat diterapkan di wilayahnya untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan lestari.

Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo terus menjadi sumber inspirasi bagi komunitas dan instansi yang ingin meningkatkan kesadaran serta partisipasi warga dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan.

Kunjungan ini diharapkan membuka jalan bagi kolaborasi lebih lanjut antara Medokan Ayu dan Kampung Edukasi Sampah serta menginspirasi kota-kota lain untuk mengambil langkah serupa dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik. (bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 15 November 2024
31o
Kurs