Selasa, 29 Oktober 2024

Kurangnya Outdoor Activity Tingkatkan Risiko Myopia pada Anak

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Bersepeda menjadi aktivitas menyenangkan untuk anak-anak, sekaligus menyehatkan dan ramah lingkungan. Foto: iStock

Kurangnya kegiatan di luar ruangan, kata dr Rozalina Loebis Kepala Divisi Pediatri Oftalmologi dan Strabismus Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), mengakibatkan meningkatnya risiko myopia pada anak.

Menurut Roza, berkurangnya aktivitas di luar ruangan ini karena diakibatkan screentime yang lebih banyak.

“Kasus myopia meningkat dan sedang marak terjadi, terutama sesudah pandemi yang mengharuskan anak-anak kita sekolah dengan daring dan di rumah saja. Otomatis banyak screentime dan tidak banyak mendapatkan outdoor activity,” terang Roza, Senin (28/10/2024).

Selain faktor screentime yang bisa diminimalisir, lanjut Roza, ada juga hal yang tidak bisa terhindar yakni, riwayat orang tua dengan minus.

dr Rozalina Loebis Kepala Divisi Pediatri Oftalmologi dan Strabismus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Foto: Akira suarasurabaya.net

Roza menjelaskan, pemicu myopia pada anak biasanya karena banyak melihat secara dekat, kurang beraktivitas di luar. Karena hal ini, bisa mengubah kondisi lensa mata menjadi lebih panjang.

“Artinya kurang melihat jauh, akhirnya membuat risiko ini lebih tinggi kemungkinan terjadinya,” ungkapnya.

Biasanya, gejala myopia pada anak di bawah umur 6-7 tahun, tidak terdeteksi.

“Tapi biasanya, anak di bawah umur ini keluhan dari orangtuanya sama. Yakni, anak sering berkedip, sering memicing saat lihat sesuatu, kalau menonton televisi selalu maju dan dekat. Itu tanda-tanda yang harus diperhatikan oleh orang tua,” jelasnya.

Roza menjelaskan, salah satu cara yang dinilai paling efektif dalam mencegah progresivitas dari minus adalah outdoor activity.

“Kenapa outdoor activity? Karena yang disaasar adalah ekspos dari sinar matahari alami. Sehingga membuat dopamine di retina bekerja dan membuat minus tidak naik terlalu cepat,” tandasnya.(kir)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Selasa, 29 Oktober 2024
27o
Kurs