Jumat, 22 November 2024

Driver Taksi Online Korban Begal Dikebumikan di Keputih

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Suasana pemakaman Pujiono, driver taksi online yang menjadi korban begal, di TPU Keputih pada Senin (28/10/2024) sore. Foto: Wildan suarasurabaya.net

Tangis haru keluarga dan rekan sejawat mewarnai pemakaman Pujiono (47) driver taksi online yang menjadi korban begal oleh penumpangnya berinisial ML (23) asal Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pantauan suarasurabaya.net pada Senin (28/10/2024) sekitar pukul 16.30 WIB, jenazah Pujiono diantar mobil ambulans dari rumahnya Jalan Keputran Panjunan Surabaya menuju ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih.

Pujiono dirawat hampir sebulan di RSUD Sr. Soetomo Surabaya sesudah mengalami pembegalan dan mengalami luka di bagian leher akibat ditusuk pisau oleh pelaku.

M. Basyir Ketua RT 07 RW 13 Keluarahan Embong Kaliasin mengatakan, korban dikabarkan meninggal dunia pukul 10.00 WIB.

Selama dirawat di rumah sakit, Basyir menyebut kondisi Pujiono sempat membaik. Namun di kemudian hari korban mengalami pembengkakan di bagian paru-paru sehingga harus menjalani operasi.

“Tapi ada proses operasi yang harus dijalani, karena ada pembengkakan di paru-paru. Dan terakhir tadi saya dikabari jam 10 (pagi) beliau sudah almarhum,” kata Basyir ditemui usai pemakaman.

BACA JUGA: Driver Taxi Online Korban Pembegalan Perempuan 23 Tahun di Gunung Anyar Surabaya Meninggal Dunia

BACA JUGA: Perempuan 23 Tahun Diamankan Warga dan Polisi Setelah Membegal Mobil Taksi Online

Basyir mengatakan, Pujiono mengalami luka tusukan di bagian leher sebanyak tiga kali, juga di dahi dan pelipis.

“Beliau meninggalkan dua putera, saya berharap proses hukum harus ada sesuai undang-undang yang berlaku,” tuturnya.

Di sisi lain, Dimas Andika putra pertama korban, tampak berusaha tegar usai mengantar pemakaman sang ayah.

Dimas bercerita bahwa ayahnya mengalami pendarahan di bekas luka di lehernya sebelum meningal dunia.

Selama menemani perawatan di rumah sakit, Dimas menyebut ayahnya menjalani operasi sebanyak enam kali. Dimas juga sempat diambil darahnya untuk membantu proses pengobatan sang ayah.

“(Saya) ketemu Selasa saat diambil darah. Ada pendarahan di bekas luka. (Ayah) Enam kali kali operasi, tiga kali operasi kecil dan besar,” kata Dimas.

Dimas menyampaikan, ayahnya sempat menitip pesan sebelum meninggal supaya menjadi pemimpin yang baik bagi keluarga dan jangan melupakan sang adik.

“Pokoknya kalau misalkan ayah tidak ada, tetap memimpin adik, jangan lupakan adik,” ucap Dimas.

Diberitakan sebelumnya, perempuan inisial ML (23 tahun) menjadi pelaku begal mobil taksi online yang dikemudikan PJ (47 tahun) di Gunung Anyar Surabaya pada Selasa (1/10/2024).

Iptu Sumianto Harsya Fahroni Kapolsek Gunung Anyar mengatakan, motif pelaku melakukn pembegalan karena pelaku ingin menjual mobil korban sebagai modal untuk pergi bekerja dan liburan ke Australia. (wld/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs