Kubu koalisi Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang mengalami kemunduran bersejarah pada hari Minggu (27/10/2024) kemarin, setelah hasil sementara Pemilu Jepang menunjukan koalisi yang berkuasa itu kehilangan mayoritas suara parlemen untuk pertama kalinya sejak 2009.
Melansir Anadolu, sebelumnya telah diadakan Pemilu dadakan 27 hari setelah LDP dan Partai Komeito mitra koalisinya memilih Ishiba Shigeru sebagai Perdana Menteri Jepang ke-102. Ishiba sendiri mengakui bahwa hasil pemungutan suara menunjukkan situasi yang sulit bagi partainya.
Di sisi lain, Partai Demokrat Konstitusional Jepang kemungkinan akan memperoleh keuntungan besar atas perolehan mayoritas suara ini. Jika terwujud, hasil ini dapat menandai perubahan penting dalam politik Jepang, yang berpotensi mengakhiri dominasi LDP yang tak terputus di parlemen sejak 2009.
Suatu partai atau koalisi memerlukan 233 kursi untuk memperoleh mayoritas sederhana di DPR yang beranggotakan 465 orang untuk membentuk pemerintahan.
Lebih dari 45.000 tempat pemungutan suara didirikan di seluruh negeri untuk sekitar 105 juta pemilih yang memenuhi syarat. Namun, jumlah pemilih diperkirakan hanya mencakup sekitar 53 persen, sekitar 2,8 persen ebih rendah dari pemilihan sebelumnya.
Lebih dari 1.300 kandidat bersaing memperebutkan 465 kursi, termasuk 289 di daerah pemilihan satu kursi dan 176 di bawah perwakilan proporsional.
Ishiba, yang mulai menjabat pada 1 Oktober 2024, telah berjanji untuk mengatasi inflasi dan memperkuat kemampuan pertahanan Jepang. Namun, LDP menghadapi tantangan di tengah pengawasan publik atas skandal pendanaan baru-baru ini. (nis/bil/ham)