Senin, 25 November 2024

Dua Anak yang Dilaporkan Hilang ke SS Akhirnya Dijemput Keluarganya di Ngawi: Mengaku Dipaksa Ikut Anak Punk

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
C (kiri) dan B (kanan) yang dilaporkan hilang ke SS, mencium Bu Citra (tengah) pemilik warung di Ngawi yang menolong dan merawat keduanya sebelum dijemput oleh keluarga masing-masing pulang ke Surabaya, Sabtu (26/10/2024). Foto: Yayuk via WA SS

Dua anak perempuan inisial C (13) dan B (12)  yang sebelumnya dilaporkan oleh orang tuanya hilang sejak 4 Oktober lalu ke Radio Suara Surabaya, akhirnya dijemput dan kembali bertemu dengan keluarganya pada, Jumat (25/10/2024) malam.

Yayuk selaku ibu C pada, Sabtu (26/10/2024) dini hari, mengabarkan kalau putrinya itu dijemput di sebuah warung di Kabupaten Ngawi, setelah sebelumnya berhasil berkomunikasi melalui akun Tiktoknya.

“Saya ngikutin Tiktok dia yang baru. Jadi saya cari info siapa-siapa temennya yang berteman sama dia gitu, terus saya chat dari Tiktok ternyata dia minta jemput ‘mama jemput C, C mau pulang’ katanya gitu. Mungkin sudah capek ya gandol-gandol truk sudah 21 hari mungkin,” ceritanya kepada Radio Suara Surabaya.

Dia menjelaskan, putrinya itu bersama B ditolong oleh seorang pemilik warung di Ngawi atas nama Bu Citra setelah sebelumnya terlontang-lantung sejak diajak sekelompok anak “punk” nggandol truk sampai ke Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga kembali lagi ke Jawa Timur.

“Ke Solo, katanya ke Semarang, Kendal, naik truk gandol-gandol. Alhamdulillah sekarang sudah di rumah, sudah tidur,” bebernya.

Yayuk kemudian menceritakan kronologi putrinya hilang, berawal saat C dan B  berangkat berlima dari Surabaya bersama tiga temannya yakni Z, H dan I, untuk sekadar foto-foto di Tugu Selamat Datang Lamongan.

Setelahnya, mereka ke Tuban nggandol truk, bertemu bertemu sekelompok anak “punk” hingga bablas ke beberapa kota di Jawa Tengah sampai ke Subang, Jawa Barat.

Setibanya di Subang, H terpisah dari keempat temannya hingga diamankan kepolisian setempat. Kemudian dijemput petugas Dinas Sosial Kota Surabaya. Sedangkan C bersama tiga temannya, melanjutkan perjalanan kembali ke arah Surabaya, namun mampir di Semarang dan beberapa kota lain hingga sampai Tuban.

Di sanalah, dari pengakuan C, keempat anak tersebut bertemu sekelompok remaja lain yang mengaku kelompok anak punk asal Simo Surabaya. Setelahnya, Z berpisah dengan C dan dan diantar kelompok asal Simo itu pulang ke Surabaya, sebelum akhirnya ditemukan Satpam sekolahnya di Tol Banyu Urip pada Rabu (14/10/2024) siang lalu. Sementara C bersama B dan I menetap di Tuban.

BACA JUGA: Satu Anak yang Dilaporkan Hilang ke SS Akhirnya Ditemukan: Mengaku Tak Diperbolehkan Pulang oleh Kelompoknya

Singkat cerita, C bersama B dan I yang sebenarnya ingin menyusul pulang ke Surabaya pada sore hari, kemudian dibawa oleh laki-laki dengan tato di wajah yang sebelumnya ikut rombongan tersebut mulai dari Kendal, Jawa tengah, kembali nggandol truk menuju ke arah selatan.

Yayuk mengatakan, berdasarkan cerita anaknya, selama nggandol truk berempat ke selatan, I mendapat kekerasan dari laki-laki bertato tersebut hingga dipaksa turun di Candi, Sidoarjo.

“I sebelum diturunkan dipukuli dan ditendang sambil diancam ‘awas kon lek atek nyandak-nyandak jenengku ndek Suroboyo‘ (awas kalau kamu bawa-bawa namaku di Surabaya). Kalau putri saya dan B ngakunya tidak (diancam), hanya mau dibawa ke Semarang lagi,” ujarnya.

Namun, saat dalam perjalanan ke Semarang, truk yang ditumpangi ketiganya berhenti di sebuah warung milik Bu Citra yang selanjutnya merawat C dan B selama beberapa hari.

“Belum sempat dibawa (ke Semarang), pak sopirnya gak tau cerita apa ke Bu Citra, terus bu Citra-nya ngomong mau nampung kalau perempuan, tapi yang laki-laki tidak mau. Nah di situ anak laki-laki bertato itu marah-marah, mau obrak-obrak (menghancurkan) warungnya bu Citra,” ucapnya.

Laki-laki tersebut, kata Yayuk, marah-marah dan mengungkit bahwa dirinya berasal dari kelompok “punk motor”. Untungnya, dalam keadaan tersebut C dan B tidak mau ikut sehingga langsung dilindungi oleh suami Bu Citra bersama rekan-rekannya.

“Suaminya bu Citra katanya C, orang silat, jadi tidak takut. Jadi ya banyak yang nolong, ditungguin, ternyata anak bertato itu tidak jadi merusak,” ungkapnya.

Selanjutnya, selama kurang lebih empat hari dijaga Bu Citra, Yayuk mengatakan putrinya dan B itu diberi pakaian ganti, makanan, hingga handphone supaya tidak bosan, serta supaya bisa berkomunikasi dengan keluarga.

Dari saat itulah, akhirnya C membuat akun Tiktok baru, yang akhirnya oleh teman-temannya diikuti dan dikabarkan kepada orang tuanya. Sehingga kemudian bisa berkomunikasi dengan Yayuk untuk dijemput.

“Pelajaran buat saya, ya saya harus lebih ketat lagi sama C. Bener-bener tak jaga, jangan lagi seperti ini. Saya juga sudah WA gurunya di sekolah. Terima kasih buat Radio Suara Surabaya, sudah bantu kami 21 hari cari anak-anak kami, terima kasih,” tutup Yayuk sambil terisak saat mengudara di Radio SS. (bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
26o
Kurs