Sabtu, 23 November 2024

Presiden Berharap Lingkungan Sekolah Menumbuhkan Kesadaran Antikorupsi

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden memberikan keterangan usai menyaksikan pentas drama memperingati Hari Antikorupsi Sedunia, Senin (9/12/2019), di SMK Negeri 57, Jakarta Selatan. Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden, hari ini, Senin (9/12/2019), memperingati Hari Antikorupsi Sedunia tahun 2019, di SMK Negeri 57, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Di hadapan ratusan siswa dan siswi SMK tersebut, Jokowi menyampaikan harapan supaya kesadaran perilaku antikorupsi masyarakat tumbuh dan berkembang sejak usia sekolah.

Menurutnya, menanamkan kesadaran antikorupsi bagi generasi muda Indonesia sangat penting, sehingga harus dilakukan secara masif di sekolah-sekolah seluruh Indonesia.

“Kenapa di sekolah? Karena Kemendikbud memiliki 300 ribuan sekolah, dengan 50 juta pelajar. Itu yang harus menjadi target, karena mereka itu lah yang akan menjadi pemimpin negara ini di berbagai jabatan,” ujarnya.

Dengan gencarnya kampanye antikorupsi di lingkungan sekolah, Presiden berharap para pelajar sadar perilaku korupsi itu adalah suatu kesalahan.

“Korupsi itu tidak boleh dilakukan oleh siapa pun. Jadi, penekanan itu yang ingin kami berikan,” imbuhnya.

Selain bisa menjangkau sekitar 50 juta pelajar, lanjut Presiden, penanaman kesadaran antikorupsi di sekolah juga bisa menyasar para guru yang jumlahnya sekitar 3,5 juta di seluruh Indonesia.

“Sekolah tadi masih plus guru, 50 juta siswa plus 3,5 juta guru,” lanjutnya.

Pada kesempatan itu, Jokowi menyaksikan pentas drama berjudul Prestasi Tanpa Korupsi, di mana beberapa orang menteri seperti Erick Thohir dan Whisnutama menjadi pemain.

Lebih lanjut, Presiden menegaskan, perilaku korupsi, sekecil apa pun bentuknya tidak boleh dilakukan. Begitu juga dengan kolusi dan nepotisme.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mencontohkan, anak yang diterima di perguruan tinggi karena menggunakan jabatan orang tuanya, tanpa mengikuti peraturan resmi.

“Yang namanya korupsi itu tidak boleh, sekecil apa pun, itu tetap korupsi, tidak gede (besar, red), tidak kecil, tidak boleh! Mau masuk ke perguruan tinggi, mentang-mentang bapaknya pejabat, tidak pakai aturan main langsung diterima, itu juga tidak boleh. Kembali lagi, yang namanya korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) tidak boleh. Anak-anak sejak dini harus tau mengenai ini, karena korupsi menghancurkan negara dan kehidupan rakyat,” tegasnya.

Sekadar informasi, hari ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga mengadakan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia.

Jokowi Presiden pun berbagi tugas dengan Ma’ruf Amin Wakil Presiden untuk menghadiri acara di Gedung Merah Putih, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

“Setiap tahun saya hadir. Tapi, Pak Ma’ruf kan belum pernah ke sana, makanya bagi-bagi tugas. Masa setiap tahun saya terus? Silakan Pak Ma’ruf menghadiri acara di Kantor KPK, saya di tempat lain,” pungkasnya.(rid/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs