Kamis, 24 Oktober 2024

Belajar Demokrasi, SDK Pencinta Damai Surabaya Kenalkan Presiden dan Wakil Presiden Baru ke Siswa

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Agnes Susantiningrum Wali Kelas VI B SDK Pencinta Damai saat mengenalkan sosok Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sebagai presiden dan wakil presiden terbaru periode 2024-2029, Kamis (24/10/2024). Foto: Akira suarasurabaya.net

Mengajarkan demokrasi bisa dilakukan sejak kecil pada anak, baik di rumah maupun di sekolah.

Contohnya, seperti yang dilakukan Sekolah Dasar Katolik (SDK) Pencinta Damai Surabaya, yang mengenalkan para siswanya sosok Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Presiden dan Wakil Presiden periode terbaru, lewat cara yang mudah dipahami.

Agnes Susantiningrum Wali Kelas VI B SDK Pencinta Damai mengatakan, pengenalan sosok presiden dan wakil presiden baru ini penting untuk pengetahuan siswa.

Tidak hanya itu, di hadapan siswa Agnes juga menjelaskan nama-nama presiden dan wakil presiden sebelumnya.

“Biasanya kepada siswa, saya kenalkan asal dan background dari presiden dan wakil presiden terbaru. Karena ini kan juga masuk dalam pengetahuan umum juga,” terang Agnes, Kamis (24/10/2024).

Agnes Susantiningrum Wali Kelas VI B SDK Pencinta Damai saat meminta siswa menyebutkan nama-nama presiden dan wakil presiden yang pernah memimpin Indonesia, Kamis (24/10/2024). Foto: Akira suarasurabaya.net

Pada momen pengenalan itu, Agnes juga menjelaskan bahwa yang paling penting dari pengenalan presiden dan wakil presiden kepada siswa adalah untuk mengajarkan mereka tentang kesederhanaan.

Sementara itu, Irene Sylvia Sari S Wakil Kepala SDK Pencinta Damai menjelaskan, tujuan dari pengenalan ini adalah agar siswa tahu regulasi pergantian presiden di Indonesia.

“Misalnya seperti tiap lima tahun sekali akan ada pemilihan presiden dan wakilnya, yang dilakukan oleh rakyat secara langsung dan jujur,” jelasnya.

Karena, lanjut Irene, pergantian presiden telah tertuang dalam sila ke-4 Pancasila yakni, “Kerakyatan yang Dimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”.

“Yang mana pada sila itu juga mengajarkan proses demokrasi dalam mengambil sebuah keputusan,” tambahnya.

Irene menerangkan, proses demokrasi juga telah diterapkan dalam aktivitas siswa selama di sekolah seperti, memilih ketua kelas atau kelompok belajar.

“Meskipun terlihat sederhana, tapi kami ingin para siswa memaknai hal tersebut dengan bertanggung jawab pada pilihan. Sementara yang terpilih, juga harus menjalankan tugas dengan tanggung jawab,” tandasnya. (kir/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Kamis, 24 Oktober 2024
27o
Kurs