Kamis, 24 Oktober 2024

Partai Gelora : Pintu-Pintu Provokasi Harus Ditutup Agar Program-program Prioritas Prabowo Terwujud

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Raihan Iskandar Ketua Bidang Keumatan DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia. Foto : istimewa

Pidato perdana Prabowo Subianto Presiden pada saat pelantikan di Sidang Paripurna MPR, Minggu (20/10/2024) lalu, diharapkan tidak hanya sekadar memberikan harapan besar kepada umat, tetapi juga dapat membawa kemajuan bagi Indonesia ke depan.

“Ini sudah menjadi mimpi panjang Indonesia agar bisa keluar dari kemiskinan, berdaulat, berperadaban dan menjadi pemain global. Kita doakan beliau agar bisa mewujudkan, dan kita memang yakin Pak Prabowo bisa mewujudkannya Insha Allah,” kata Raihan Iskandar, Ketua Bidang Keumatan DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia dalam diskusi daring, Rabu (23/10/2024) sore.

Dalam diskusi dengan tema ‘Harapan Umat Pada Pemerintahan Prabowo-Gibran’ itu, Raihan mengatakan, bahwa kehadiran Anis Matta Ketua Umum Partai Gelora dan Fahri Hamzah Wakil Ketua Umum di dalam Kabinet Merah Putih dapat membantu Prabowo mewujudkan mimpi tersebut.

“Narasi ini sudah digelorakan Pak Anis Matta dan Pak Fahri Hamzah sejak awal. Mimpi yang tadinya hanya mimpi partai, sudah dibawa menjadi mimpi negara. Mudah-mudahan beliau berdua bisa membantu Presiden mewujudkan hal itu,” katanya.

Raihan menegaskan, Indonesia saat ini membutuhkan roadmap atau peta jalan sebagai panduan yang akan membawa kemajuan. Peta jalan tersebut, telah disampaikan Prabowo Presiden dalam pidato perdananya usai pelantikan.

“Jadi beliau katakan kita butuh roadmap. Umat butuh roadmap, butuh peta, bukan butuh provokasi. Itu yang selalu diulang-ulang dan dimimpikan oleh Pak Anis Matta,” ujar Raihan.

Karena itu, ia berharap peta jalan tersebut semakin diperjelas di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

“Pak Anis Matta dan Pak Fahri Hamzah punya kualitas dan kelas membantu Presiden mewujudkan mimpi negara tersebut,” katanya.

Ketua Bidang Keumatan DPN Partai Gelora ini menilai agar mimpi tersebut dapat terwujud, maka Prabowo harus menutup pintu-pintu provokasi yang bisa merusak peta jalan itu.

“Orang beriman itu dapat diajak untuk berukhuwah, tetapi peluang provokasi-provokasi selalu ada. Nah, ini tugas negara untuk menutup pintu-pintu tersebut,” katanya.

Menurut dia, negara tidak boleh lagi memberikan peluang provokasi yang bisa merusak persatuan umat, sehingga membuat umat tidak solid seperti yang terjadi pada periode lalu.

“Kita rasakan bagaimana terjadi kerenggangan hubungan antar umat ini, begitu luar biasa, Sehingga bahasa-bahasa yang sangat tidak beradab diungkapkan. Dengan bahasa rendah, menyebut saudaranya dengan kalimat binatang. Tidak seperti yang diajarkan Rasulullah SAW,” pungkas Raihan. (faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Kamis, 24 Oktober 2024
34o
Kurs