Senin, 21 Oktober 2024

SAE Janjikan Manajemen Pengelolaan Air untuk Cegah Kekeringan Lahan Pertanian Sidoarjo

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Achmad Amir Aslichin-Edy Widodo (SAE), pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo nomor urut 1 usai debat perdana Pilbub Sidoarjo, Sabtu (21/10/2024). Foto: Istimewa

Achmad Amir Aslichin-Edy Widodo (SAE), pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo nomor urut 2 janji mewujudkan kelestarian lingkungan dan pertanian.

Pernyataan itu disampaikan pasangan SAE dalam menanggapi pertanyaan panelis terkait, lingkungan hidup dan sektor pertanian dalam debat publik pertama yang digelar oleh KPU Sidoarjo, Sabtu (19/10/2024) malam lalu.

Ditanya terkait solusi kekeringan lahan pertanian di beberapa kecamatan di Sidoarjo, Achmad Amir Aslichin menegaskan, manajemen air dari hulu ke hilir perlu dipastikan benar-benar sesuai. Apalagi, menurutnya debit air dari dam lengkong masih terbilang deras dan cukup untuk mengairi.

“Perlu adanya managemen sumber daya air yang benar. Apalagi kita memiliki sungai-sungai besar seperti Brantas dan Porong yang melawati wilayah kita, ini adalah sebuah bonus demografi yang harusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kebutuhan pertanian,” kata Mas Iin sapaan akrabnya, seperti dalam keterangan yang diterima, Senin (21/10/2024).

Dia juga menyoroti, berkurangnya lahan pertanian setiap tahun di Sidoarjo berbanding terbalik dari kebutuhan air untuk wilayah pertanian yang setiap tahun alami kekurangan.

“Saya juga heran, dari data lahan pertanian ini ada pengurangan setiap tahun. Tapi kebutuhan air petani selalu kekurangan. Berarti ini ada anomali yang harus segera ditemukan solusinya,” imbuhnya.

Terkait kelestarian lingkungan dan ancaman emisi karbon, menurutnya saat ini kondisi lingkungan menjadi isu krusial bagi masa depan dan generasi mendatang. Pihaknya telah menyiapkan beberapa program terkait penanganan hal itu.

Di antaranya, melakukan koordinasi secara simultan dan berkelanjutan terkait emisi yang dikeluarkan oleh perusahaan di Sidoarjo. Selain itu, Paslon SAE juga bakal melakukan kajian melalui alat pengukur atas dampak dari emisi yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Delta.

“Kami juga menggelorakan penghijauan atau reboisasi melalui ruang terbuka hijau (RTH) yang diperbanyak di setiap kecamatan sebagai jantung wilayah untuk menekan emisi karbon yang dikeluarkan perusahaan maupun kendaraan masyarakat. Tentunya kami sangat konsen terhadap hal itu karena menyangkut masa depan generasi penerus,” tegas mantan anggota DPRD Sidoarjo dan Jawa Timur itu.

Dia menambahkan, program anggaran Rp300-Rp500 juta perdusun juga dapat digunakan untuk pembangunan RTH maupun pembangunan untuk kepentingan lingkungan hidup. Pihaknya juga mendukung peralihan kendaraan dinas yang berbasis bahan bakar minyak dengan diganti kendaraan bertenaga listrik. (bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Senin, 21 Oktober 2024
27o
Kurs