Jumat, 22 November 2024

Demplot KPB Totari Laha Halmahera Barat Panen Perdana Jagung Dua Tongkol

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Panen perdana jagung dua tongkol sukses dilakukan di lahan demplot Kelompok Penerima Bantuan (KPB) Totari Laha, Desa Bobojiko, Halmahera Barat. Di lahan seluas 0,45 hektare dengan masa tanam 75 hari, berhasil dihasilkan jagung yang memiliki kualitas tinggi. Foto: istimewa

Lahan percontohan atau demonstrasi plot (Demplot) Program TEKAD (Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) tidak hanya fokus pada peningkatan hasil panen, tetapi juga sebagai tempat inovasi pertanian. Satu di antaranya pengembangan jagung dua tongkol di kawasan Halmahera Barat, Maluku Utara.

Panen perdana jagung dua tongkol ini sukses dilakukan di lahan demplot Kelompok Penerima Bantuan (KPB) Totari Laha, Desa Bobojiko, Halmahera Barat. Di lahan seluas 0,45 hektare dengan masa tanam 75 hari, berhasil dihasilkan jagung yang memiliki kualitas tinggi.

“Keberhasilan panen ini membuktikan potensi pertanian lokal serta memberikan dorongan bagi para petani di Desa Bobojiko untuk terus mengembangkan usaha budidaya tanaman di masa mendatang,” ujar Abdul Rahman Bailusy Koordinator Program TEKAD Halmahera Barat dalam keterangannya, Minggu, (20/10/2024).

Rahman mengatakan bahwa panen ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang dalam pengembangan pertanian. Ia juga berterima kasih kepada fasilitator kecamatan dan kader desa yang telah memberikan pendampingan hingga panen terlaksana dengan baik.

“Ini sudah penanaman kelima. Ke depan, kami akan menambah variasi tanaman agar usaha pertanian semakin berkembang,” ujarnya.

Dia mengatakan secara ekonomi, panen jagung telah membantu meningkatkan kesejahteraan warga. Menurutnya budidaya seperti ini bisa terus diperluas agar dampaknya semakin signifikan.

“Panen jagung dua tongkol ini memberi manfaat besar dalam meningkatkan pendapatan keluarga anggota KPB Totari Laha. Kami siap mendukung kelanjutan program ini melalui alokasi 20% anggaran Ketahanan Pangan tahun 2024-2025,”ujarnya.

Rahman menuturkan demplot KPB Totari Laha merupakan bagian dari Program TEKAD, inisiatif Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Program ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi desa dengan memanfaatkan potensi lokal secara berkelanjutan.

“Panen perdana ini menjadi bukti keberhasilan konsep demplot dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Rahman mengharapkan, program TEKAD di Halmahera Barat juga dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengikuti jejak ini dan mengoptimalkan potensi pertanian mereka.

Selain itu pengembangan jagung dua tongkol ini menjadi langkah awal dalam membangun ketahanan pangan dan ekonomi lokal yang lebih baik.

“Budidaya berkelanjutan seperti ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan desa,” pungkasnya. (faz/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs