Rabu, 16 Oktober 2024

Unair: Pertama di Indonesia, Penelitian Eri Soal Efektifitas Lurah-OPD Terhadap Kinerja Pemkot Surabaya

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sidang tertutup disertasi Eri Cahyadi di Pascasarjana Unair, Selasa (15/10/2024). Foto: Istimewa

Universitas Airlangga (Unair) menyebut penelitian soal efektifitas kepemimpinan lurah hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terhadap kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya oleh Eri Cahyadi Wali Kota yang saat ini sedang cuti kampanye, adalah yang pertama di Indonesia.

Prof. Badri Munir Sukoco Direktur Sekolah Pascasarjana Unair mengungkap, penelitian ujian kelayakan disertasi Eri itu membahas soal kesehatan organisasi yang memengaruhi kinerja pemerintah.

“Beliau (Eri Cahyadi) memang fokusnya ke kesehatan organisasi. Karena yakin, bahwa organisasi yang sehat, pasti akan memberikan kinerja yang jauh lebih bagus dibandingkan organisasi yang tidak sehat,” ungkapnya, Rabu (16/10/2024).

Metode penelitian Eri menggunakan middle manager sebagai subjek, mulai lurah, camat, hingga kepala dinas.

Hasil penelitian Eri, menurut Prof Badri baru yang pertama di Indonesia dan layak untuk dipresentasikan ke pemerintah pusat.

“Penelitian ini bisa dipresentasikan di Kementerian PANRB maupun Kemendagri, karena metodenya terbukti efektif dan mungkin satu-satunya di Indonesia,” tutupnya.

Ia menilai, penelitian Erin ini juga punya dampak signifikan dan nyata bagi Pemkot Surabaya.

“Dalam dua tahun terakhir, banyak penghargaan yang diterima Pemkot Surabaya. Ini menunjukkan bahwa organisasi yang sehat akan menghasilkan kinerja yang baik,” tandasnya.

Sementara dalam studi doktoral Program Studi S3 Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair), Eri mengangkat judul “Orkestrasi Kesehatan Organisasi Publik untuk Pengembangan Kapabilitas Perubahan dan Peningkatan Kinerja”.

Ia meneliti kesehatan organisasi di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, dan mengkaji pengaruh kesehatan organisasi terhadap kinerja pemerintahan.

“Dari penelitian ini, saya mendapati sejumlah temuan yang berdampak langsung pada kinerja Pemkot Surabaya, yang ujungnya adalah memberikan dampak positif ke masyarakat,” ujar Eri terpisah.

Kesehatan organisasi itu mulai kemampuan organisasi untuk melakukan konsolidasi internal, menjalankan atau mengeksekusi kebijakan atau program, hingga melakukan adaptasi cepat.

“Maka sangat penting bagi sebuah organisasi untuk tidak hanya fokus pada target kinerja saja, tapi juga harus memperhatikan kondisi kesehatan organisasinya,” sebutnya.

Sementara soal semua penghargaan yang diraih Pemkot Surabaya di masa jabatannya, ia menyebut itu merupakan hasil dari penerapan temuan-temuan saat proses menulis disertasinya.

Mulai predikat Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) AA dari Kementerian PANRB, Inovasi Pelayanan Publik Terbaik 2024, Kota Layak Anak dari UNICEF, dan Kota Sehat dari WHO.

“Dari proses penelitian, saya lakukan perubahan-perubahan sesuai dengan temuan penelitian, dan hari ini dampaknya luar biasa pada kinerja Pemkot Surabaya, yang sekali lagi ujungnya adalah dampak yang dirasakan publik,” tuturnya.

Ia juga menyoroti pelatihan kepemimpinan bagi middle manager, mulai lurah, camat, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berdampak pada capaian kinerja pemkot.

“Setelah pelatihan leadership, hasilnya luar biasa. Stunting di Surabaya turun drastis dari 28,5 persen menjadi 1,6 persen, yang terendah di Indonesia. Kemiskinan juga turun signifikan dari 6 persen menjadi 3,4 persen,” tandasnya. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Rabu, 16 Oktober 2024
30o
Kurs