Sabtu, 23 November 2024

Studi: Kadar Folat Ibu Hamil Pengaruhi Tingkat Risiko Cacat Jantung Bayi

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Pixabay

Para peneliti menemukan bahwa kadar folat yang berlebihan maupun kekurangan selama kehamilan meningkatkan risiko cacat jantung bawaan.

Cacat jantung bawaan adalah masalah struktural pada jantung yang terjadi selama kehamilan saat jantung bayi tidak berkembang dengan baik. Ini adalah cacat lahir yang paling umum, yang memengaruhi sekitar 2,3% kelahiran. Jenis yang paling umum meliputi cacat septum (lubang di jantung), cacat katup jantung (masalah dengan katup yang mengendalikan aliran darah), dan cacat pada pembuluh darah besar yang membawa darah ke dan dari jantung.

Folat, yang juga dikenal sebagai vitamin B-9, sangat penting untuk pertumbuhan sel yang sehat dan perkembangan janin. Folat secara alami terdapat dalam sayuran berdaun hijau tua, kacang-kacangan, polong-polongan, kacang-kacangan, dan buah-buahan seperti jeruk, lemon, pisang, melon, dan stroberi. Folat versi sintetis yang disebut asam folat, umumnya direkomendasikan selama kehamilan untuk mencegah cacat lahir, khususnya cacat tabung saraf.

Studi terbaru menemukan hubungan berbentuk U antara kadar folat serum ibu dan risiko cacat jantung bawaan pada anak. Artinya, kadar folat yang terlalu rendah atau terlalu tinggi pada ibu sama-sama meningkatkan risiko cacat jantung pada keturunan. Selain itu, kekurangan vitamin B12 dan tingginya kadar homosistein juga berperan sebagai faktor yang meningkatkan risiko tersebut.

Temuan tersebut berdasarkan analisis sampel darah ibu dari 129 anak dengan kelainan jantung bawaan dan 516 anak tanpa kelainan jantung bawaan. Kadar folat, vitamin B12, dan homosistein dalam sampel darah ibu diambil sekitar minggu ke-16 kehamilan. Berdasarkan kadar folat, ibu dibagi menjadi tiga kelompok: rendah (25 terbawah%), sedang (50%), dan tinggi (25 teratas).

Analisis menunjukkan bahwa ibu dengan kadar folat rendah memiliki risiko lebih dari tiga kali lipat untuk melahirkan anak dengan cacat jantung bawaan dibandingkan dengan ibu dengan kadar folat sedang. Ibu dengan kadar folat tinggi juga memiliki risiko lebih tinggi, yaitu 1,81 kali lipat.

Anak-anak yang lahir dari ibu yang kekurangan vitamin B12 dan kadar folat rendah memiliki risiko tujuh kali lipat lebih tinggi terkena cacat jantung bawaan. Pada kelompok yang kadar folatnya tinggi, kekurangan vitamin B12 dikaitkan dengan peningkatan risiko enam kali lipat.

Studi ini menemukan bahwa kadar homosistein yang tinggi, jika dikombinasikan dengan kadar folat rendah, meningkatkan risiko cacat jantung bawaan hingga hampir sembilan kali lipat. Pada kelompok dengan kadar folat tinggi, risiko meningkat hingga tujuh kali lipat. Homosistein adalah asam amino penting dalam jalur metabolisme yang berperan dalam sintesis, perbaikan, dan metilasi DNA. (nis/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs