Jusuf Kalla Wapres menyesalkan masih ada kepala daerah yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
Menurutnya, OTT sebelumnya yang menimpa pejabat negara, seperti anggota DPR, Menteri, Gubernur, Bupati dan Walikota, seharusnya dapat menjadi pelajaran, bukan membuat pejabat negara semakin berani dan nekat.
Penyesalan Wapres itu disampaikan saat menjawab pertanyaan wartawan sehubungan dengan OTT KPK terhadap Irwandi Jusuf, Gubernur Aceh, Selasa (3/7/2018).
Menurut JK panggilan Jusuf Kalla, Presiden sudah berulang kali mengingatkan pejabat pemerintah termasuk Gubernur, Bupati dan Walikota, agar lebih berhati hati dalam mengelola uang negara dan menjaga kepercayaan rakyat.
“Ini namanya nekat,” kata JK saat menghadiri halal bihalal dan HUT K.H. Said Aqil ke-65 di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa malam (3/7/2018).
Dalam penjelasan singkatnya, Wapres belum mengetahui secara detail modus operasi OTT KPK tersebut. Berdasarkan laporan yang disampaikan, ia hanya menyebutkan Irwandi Jusuf Gubernur Aceh yang terkena OTT. Sekarang dalam pemeriksaan KPK, wartawan lebih disarankan untuk langsung menghubungi KPK.
Febri Diansyah Kabiro Humas KPK, membenarkan Irwandi Yusuf Gubernur Aceh yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Selasa (3/7/2018). Gubernur yang diusung PKB itu diduga menerima suap terkait proses penganggaran APBD Provinsi Aceh.
“Sejauh ini yang bisa disampaikan dugaan transaksi terkait dengan proses penganggaran antara provinsi dan kabupaten,” kata Kabiro Humas KPK di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018) dini hari.
Halal bihalal dan HUT Said Aqil Siroj Ketua Umum PBNU ini tergolong istimewa. Selain dihadiri Wapres, acara ini juga dihadiri beberapa Menteri, Duta Besar negara sahabat dan Anis Baswedan Gubernur DKI. Anis meninggalkan tempat acara dalam satu mobil dengan Wapres.
Sementara di depan Kantor PBNU di Jalan Kramat Raya dipenuhi karangan bungan ucapan selamat dari berbagai kalangan.(jos/tna/ipg)