Sabtu, 23 November 2024

Bangkai Orangutan Penuh Luka Mengapung di Kanal

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Bangkai orangutan saat ditemukan di Sei Barito, sekitar Jembatan Kalahien, Buntok, Barsel. Foto: istimewa

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah membenarkan adanya temuan satu bangkai orangutan yang mengapung di sekitar kanal PT Wana Sawit Subur Lestari II atau sekitar 7,8 kilometer dari Taman Nasional Tanjung Puting, Kabupaten Seruyan.

Bangkai orangutan itu ditemukan pertama kali oleh Resianto yang merupakan karyawan PT Wana Sawit Subur Lestari (WSSL) II dan kemudian dilaporkan kepada petugas Resort Telaga Pulang SPTN I Pembuang Hulu Balai TN Tanjung Puting, kata Agung Widodo Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun Kantor BKSDA Kalteng, seperti dilansir Antara, Rabu (4/7/2018).

“Penerima informasi terkait temuan bangkai orangutan itu saudara Dodi Kurniawan, petugas Resort Telaga Pulang SPTN I Pembuang Hulu Balai TN Tanjung Puting. Kalau penemuannya itu, Minggu (1/7/2018) sekitar pukul 16.00 WIB,” kata Agung.

Fajar Dewanto, seorang staf OFI Cabang Pangkalan Bun, saat ditemui menyebut bahwa bangkai Orangutan yang ditemukan tersebut bukan orangutan liar. Orangutan tersebut bernama Baen berjenis kelamin jantan berusia kurang lebih 20 tahun.

“Baen adalah orangutan yang pernah OFI translokasi pada tanggal 23 September 2014 dari PT WSSL 2 blok R 31-32. Di translokasi ke Camp Seluang Mas,” kata Fajar.

Sementara itu hasil nekropsi dari drh Ketut Prasojo, dokter hewan Orangutan Care Center dan Quarantine Pangkalan Bun, menyatakan bahwa bangkai orangutan tersebut ditemukan dengan kondisi jempol tangan kanan hilang, luka terbuka di jari telunjuk tangan kanan, tangan kiri, telapak kaki kiri dan telunjuk kaki kiri.

Dia mengatakan ada bekas ikatan di pergelangan kaki kanan, luka terbuka di telapak kaki kanan, punggung tangan kanan, pinggang dan tubuh bagian kiri, punggung kiri, lengan kiri, betis kiri, luka dan tusukan di punggung kanan.

“Hasil x-ray juga ditemukan peluru senapan angin di pinggang kiri 2, di jari tengah kaki kiri 1, di daerah kepala 2, di lengan kanan 2, ditemukan juga bekas patah tulang lengan kanan yang sudah menyambung. Dimungkinkan kematian orangutan disebabkan oleh tindak kekerasan,” kata Ketut.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs