Senin, 14 Oktober 2024

Respons Krisis Daya Beli Masyarakat, Unusa Tak Akan Naikkan Biaya DPP-DOP Tahun Ajaran 2025/2026

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Achmad Jazidie Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) saat memberi keterangan di Unusa Kampus B, Surabaya, Senin (14/10/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan terjadinya deflasi dalam lima bulan terakhir yang berdampak pada penurunan daya beli masyarakat, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memutuskan untuk tidak menaikkan biaya Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) dan Dana Operasional Pendidikan (DOP) tahun akademik 2025/2026 mendatang.

Achmad Jazidie Rektor Unusa mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari upaya memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh layanan pendidikan tinggi di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Meskipun sudah dua tahun terakhir Unusa tidak menaikkan DPP dan DOP, kampus swasta NU ini telah mendapatkan akreditasi unggul dan sekitar 75 persen program studinya juga terakreditasi unggul.

“Langkah ini diambil semata-mata agar Unusa tetap memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh layanan pendidikan tinggi, karena pendidikan menurut kami tetap harus dikedepankan meski dalam kondisi apa pun,” katanya di Kampus B Unusa pada Senin (14/10/2024).

Ia menyebutkan bahwa hingga saat ini banyak pakar ekonomi yang belum berani memberikan kesimpulan tegas mengenai penyebab penurunan daya beli masyarakat. Apakah disebabkan oleh kesulitan finansial atau adanya persediaan barang yang melimpah. Namun, pihaknya menyimpulkan bahwa ekonomi masyarakat masih belum pulih setelah pandemi dan terjadi banyak PHK.

“Jadi, memang sangat berat kondisi perekonomian kita. Itulah sebabnya kami kini mengenalkan tag line ‘Kampus Unggul Biaya Terjangkau’ selain kampus ‘Rahmatan Lil Alamin’,” ujarnya.

Selain tidak menaikkan DOP dan DPP, Unusa juga memberikan kemudahan dalam pembayaran dua unsur pembiayaan untuk tahun akademik 2025-2026. Mahasiswa dapat mengangsur biaya DPP selama setahun dan satu semester untuk DOP.

“Tentu kami juga memberi apresiasi bagi yang mau melunasi sejak awal dengan potongan hingga 5 persen,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Unusa juga akan berupaya menambah biaya untuk beasiswa baik dari Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS) sebagai badan pengelola Unusa, maupun dari lembaga lain baik pemerintah maupun swasta.

“Tahun ini kami memberikan beasiswa kepada lebih dari 250 mahasiswa baru, baik melalui KIP Kuliah maupun lembaga lain,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga membeberkan bahwa mahasiswa yang belajar di Unusa untuk tahun akademik 2024/2025 ini sudah berasal dari berbagai daerah di Indonesia, kecuali lima provinsi, yakni Yogyakarta, Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Gorontalo.

“Mahasiswanya sudah berasal dari seluruh Indonesia. Syukur Alhamdulillah, meski baru menginjak usia 11 tahun, Unusa semakin dikenal dan dipercaya oleh masyarakat,” pungkasnya. (ris/saf/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Senin, 14 Oktober 2024
30o
Kurs