Ada banyak penyebab sakit kepala di pagi hari yang tidak bisa dianggap enteng, mulai dari kurang tidur, atau terlalu banyak mengonsumsi obat sakit kepala.
Dilansir Antara dari laman Well and Good, Senin (14/10/2024), Nolan Perason MD ahli saraf dan spesialis pengobatan sakit kepala di Cedars-Sinai menguraikan penyebab paling umum sakit kepala di pagi hari dan apa yang harus dilakukan, sebagai berikut:
1. Sleep apnea
Kondisi ini terjadi ketika seseorang sering berhenti bernapas saat tidur, baik karena saluran napasnya tersumbat (alias sleep apnea obstruktif) atau otaknya tidak mengendalikan pernapasan dengan baik (alias central apnea).
“Jika Anda mengalami sakit kepala di pagi hari serta gejala seperti mendengkur, tersedak, atau terengah-engah di malam hari, tidur tidak nyenyak, mengantuk di siang hari, atau kelebihan berat badan, konsultasikan dengan dokter Anda untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan sleep apnea,” kata Dr. Pearson.
Sementara menurut Johns Hopkins Medicine, sleep apnea dapat meningkatkan risiko masalah jantung dan stroke secara serius, jadi jangan abaikan tanda-tandanya.
2. Posisi tidur
“Tidur dalam posisi yang memberi tekanan pada leher Anda, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit tulang belakang leher, dapat memicu sakit kepala tegang atau nyeri muskuloskeletal,” kata Dr. Pearson.
Tidur miring biasanya paling baik untuk menjaga tulang belakang dan leher tetap sejajar.
3. Menggerakkan gigi
Mengepalkan atau menggertakkan gigi saat tidur, suatu kondisi yang disebut bruxism, dapat meningkatkan risiko sakit kepala di pagi hari.
“Biasanya, menggertakkan gigi memicu sakit kepala tegang,” kata Dr. Pearson.
Menurutnya, menggertakkan gigi sepanjang malam membuat otot-otot di leher, rahang, dan wajah jadi tegang. Jika ketegangan ini menjalar ke kepala, hal itu dapat menimbulkan rasa sakit.
“Penting untuk mendiskusikan gejala-gejala ini dengan dokter gigi Anda, yang mungkin akan merekomendasikan pelindung gigitan, terapi fisik untuk rahang Anda, atau pengobatan,” katanya.
4. Migrain
Penelitian yang muncul menunjukkan bahwa waktu migrain di pagi hari mungkin terkait dengan ritme sirkadian, alias jam internal tubuh yang berlangsung selama 24 jam.
“Migrain dan jam sirkadian bawaan kita berasal dari bagian otak kuno yang disebut hipotalamus,” kata Dr. Pearson.
Banyak hal yang memicu migrain, seperti cahaya, olahraga, waktu makan (atau melewatkannya), dan perubahan suhu, juga dapat mengacaukan ritme sirkadian Anda.
Jika mengalami migrain, akan sangat membantu jika mematuhi jadwal yang teratur (misalnya, tidur, bangun, dan makan pada waktu yang sama setiap hari) untuk membantu menghindari migrain, kata dia.
5. Kurang tidur
Kurang tidur dikaitkan dengan berbagai macam masalah sakit kepala, mulai dari migrain hingga sakit kepala tegang.
Ada banyak alasan seseorang kurang tidur yakni perubahan jadwal kerja, kebersihan lingkungan tidur yang buruk, konsumsi alkohol, nyeri, stres, kecemasan, depresi, atau masalah tidur utama seperti insomnia atau sleep apnea, dan masih banyak lagi.
Pearson memberikan kiat agar tidur lebih baik yaitu tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari, pastikan lingkungan sejuk dan gelap, hindari alkohol setidaknya tiga jam sebelum tidur dan jauhkan layar dari kamar tidur.
6. Tidur berlebihan
Tidur lebih lama dari biasanya dapat memicu sakit kepala karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya termasuk gangguan hormon, dehidrasi, gula darah rendah, dan penghentian konsumsi kafein, imbuhnya.
Tidur berlebihan juga dapat mengganggu ritme sirkadian seseorang. Seperti yang kita ketahui, ada hubungan antara jam internal tubuh Anda dan sakit kepala.
7. Obat-obatan tertentu
Pearson menyebut sakit kepala akibat penggunaan obat secara berlebihan merupakan salah satu masalah utama yang ditangani dokter di klinik sakit kepala.
“Jika sakit kepala di pagi hari hilang setelah minum obat tetapi muncul kembali kemudian, dan Anda sering mengonsumsi Tylenol, NSAID (seperti Ibuprofen), triptan, atau terutama barbiturat atau opioid, kemungkinan besar itu disebabkan oleh penggunaan obat secara berlebihan,” katanya.
8. Mabuk
Minum alkohol, terutama menjelang tidur, dapat menyebabkan badai pemicu sakit kepala. Ini termasuk kualitas tidur yang buruk, dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, pelebaran pembuluh darah, dan gula darah rendah.
Ditambah lagi, alkohol mengandung zat-zat seperti tanin, kongener, dan produk sampingan kimia lainnya yang juga dapat menyebabkan mabuk dan sakit kepala.
Pearson mengatakan menghindari mabuk dan sakit kepala di pagi hari bisa dilakukan dengan minum secukupnya dan minum air putih. “Selain itu, mengonsumsi vitamin B6 sebelum minum mungkin dapat mengurangi keparahan gejala mabuk,” jelasnya. (ant/bil/faz)