Amerika Serikat telah mengerahkan sistem pertahanan rudal balistik THAAD ke Israel di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran, menurut laporan militer Israel pada Sabtu (12/10/2024).
Langkah ini disebut sebagai bagian dari persiapan Israel menghadapi kemungkinan serangan rudal Iran, yang baru-baru ini memicu eskalasi konflik.
Dilansir dari Antara pada Minggu (13/10/2024), Radio Militer Israel mengungkapkan bahwa pengerahan ini merupakan bagian dari rencana tanggapan atas serangan rudal Iran yang terjadi belum lama ini.
Meskipun disebut sebagai pengerahan “pertama”, AS sebenarnya pernah menempatkan THAAD sementara di Israel pada Maret 2019 sebagai bagian dari latihan pertahanan bersama. Namun, masih belum jelas apakah pengerahan kali ini akan bersifat permanen.
THAAD, yang dikembangkan oleh Lockheed Martin, adalah sistem pertahanan yang dirancang untuk mencegat rudal balistik jarak pendek dan menengah pada ketinggian yang tinggi, baik di dalam maupun di luar atmosfer.
Sebelumnya, Israel mengandalkan tiga sistem pertahanan udara: Arrow untuk rudal jarak jauh, David’s Sling untuk jarak menengah, dan Iron Dome untuk jarak pendek. Namun, ketiga sistem ini dinilai gagal mencegat sejumlah rudal Iran dalam serangan terakhir.
Pada 1 Oktober, Iran meluncurkan sekitar 180 rudal ke arah Israel. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan pada beberapa pangkalan udara Israel, dan militer Israel kini tengah mempersiapkan langkah balasan.
Iran membela aksinya dengan merujuk pada Pasal 51 Piagam PBB, yang mengakui hak negara-negara untuk melakukan tindakan pertahanan diri terhadap serangan bersenjata. (ant/saf/rid)