Jumat, 22 November 2024

Indonesia Raih Dua Perunggu di Kejuaraan Dunia Junior 2024, Rionny Beri Poin Penting untuk Perbaikan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Moh Zaki Ubaidillah (kanan) mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Junior 2024. Foto: Humas PBSI

Setelah meraih kemenangan di Piala Suhandinata pekan lalu, tim bulutangkis junior Indonesia berhasil menambah koleksi dua medali perunggu di nomor perorangan pada Kejuaraan Dunia Junior 2024.

Meskipun begitu, hasil ini belum memuaskan bagi Rionny Mainaky kepala pelatih PBSI yang juga menjabat sebagai manajer tim.

Dalam keterangan resminya pada Minggu (13/10/2024), Rionny menilai kualitas para atlet junior tahun ini cukup baik, tetapi masih perlu ditingkatkan.

“Kalau ditanya puas, pastinya tidak. Kita masih harus mengakui bahwa performa kita belum maksimal. Di babak delapan besar, ada beberapa pemain yang seharusnya bisa menang, tetapi melakukan kesalahan sendiri yang menghambat,” ujarnya.

Dia juga menekankan bahwa tim perlu meningkatkan daya juang dan stamina di lapangan, mengambil pelajaran dari negara seperti China dan Jepang yang memiliki permainan lebih rapi.

“Ini adalah pekerjaan rumah yang harus segera dikerjakan agar kita tidak tertinggal,” tegasnya.

Tim ini telah menjalani pemusatan latihan pasca-Kejuaraan Asia Junior, namun Rionny merasa persiapan perlu ditambah. Dia mengungkapkan kekhawatiran atas performa beberapa atlet, termasuk Moh Zaki Ubaidillah dan Isyana Syahira Media/Rinjani Kwinara Nastine, yang tampil di semifinal pada Sabtu (12/10/2024) kemarin.

“Ubed hampir saja menang, jika ia lebih aktif dalam mengantisipasi. Ini pengalaman berharga untuknya dalam menghadapi tekanan,” ungkap Rionny.

Ia juga mengingatkan Isyana/Rinjani untuk meningkatkan fokus, terutama dalam servis, yang menjadi penyebab kehilangan poin.

Sementara itu, Indra Widjaja pelatih tunggal putri memberikan penilaian tentang penampilan Mutiara Ayu Puspitasari yang belum konsisten. Meskipun tampil luar biasa di nomor beregu, performanya di nomor perorangan belum memuaskan.

“Mutiara perlu lebih stabil. Strategi sudah siap, tapi beban mental membuat performanya tidak maksimal,” katanya.

Usai kejuaraan ini, Mutiara akan segera bertanding di Surabaya pada Indonesia International Challenge dan Indonesia Masters Super 100, menunjukkan bahwa perjuangan dan pembelajaran masih berlanjut untuk para atlet muda Indonesia. (saf/rid)

Berita Terkait

Indonesia Juara Piala Suhandinata 2024


Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs