Senin, 21 Oktober 2024

Gejala Kanker Payudara Seringkali Tidak Terasa pada Wanita

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi pita kanker payudara. Foto : Antara

Dr. Richard J. Bleicher, Kepala Divisi Bedah Payudara di Fox Chase Cancer Center, Philadelphia, Amerika Serikat, menyatakan bahwa kanker payudara bisa tidak menimbulkan gejala dan setiap orang dapat merasakannya secara berbeda.

“Seringkali, wanita tidak merasakan apa pun,” kata Dr. Bleicher, dikutip dari Antara melalui Popsugar, Sabtu (11/10/2024).

Namun, beberapa gejala bisa muncul seperti pembengkakan pada payudara, tulang selangka, atau ketiak, perubahan pada kulit yang menyerupai kulit jeruk, retraksi puting, kemerahan atau penebalan kulit, serta keluarnya cairan dari puting.

Menurut American Cancer Society (ACS), hampir 311.000 kasus baru kanker payudara didiagnosis di Amerika Serikat setiap tahun pada wanita, sementara sekitar 3.000 kasus terjadi pada pria.

United States Preventive Services Task Force (USPSTF) merekomendasikan agar wanita mulai melakukan pemeriksaan kanker payudara setiap dua tahun sejak usia 40 tahun.

ACS mengelompokkan kanker payudara menjadi dua jenis utama: noninvasif (belum menyebar) dan invasif (sudah menyebar). Kanker ini terjadi ketika sel-sel payudara tumbuh tak terkendali. Faktor risiko yang paling umum dan tak dapat diubah adalah genetika, usia, riwayat reproduksi, serta kepadatan payudara.

Sementara itu, faktor risiko yang dapat diubah menurut Dr. Wael Harb, seorang onkolog di MemorialCare Cancer Institute, yakni meliputi gaya hidup tidak aktif, kelebihan berat badan, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun, tidak menyusui, konsumsi alkohol, dan merokok.

Meskipun menerima diagnosis kanker payudara bisa menakutkan, para dokter sepakat bahwa saat ini ada banyak pilihan pengobatan.

“Saat ini, prognosis wanita yang didiagnosis dengan kanker payudara jauh lebih baik daripada sebelumnya,” kata Dr. Wael Harb.

Tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk kanker payudara mencapai 86 persen jika kanker telah menyebar ke area sekitar, dan 99 persen jika belum menyebar.

Dr. Bleicher menambahkan bahwa saat ini tersedia perawatan yang lebih baik, dengan efek samping lebih ringan. Perawatan tersebut termasuk kemoterapi, terapi radiasi, terapi hormon, pembedahan, terapi target, dan terapi biologis. (ant/bil/ISS)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Senin, 21 Oktober 2024
26o
Kurs