Sabtu, 12 Oktober 2024

Prancis Turut Suarakan Embargo Senjata ke Israel: Solusi Hentikan Konflik Timur Tengah

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Emmanuel Macron Presiden Prancis. Foto: Foreign Policy

Emmanuel Macron Presiden Prancis turut menyerukan embargo senjata terhadap Israel sebagai solusi tunggal untuk menghentikan konflik di Timur Tengah, khususnya pertempuran yang berlangsung di Jalur Gaza dan Lebanon.

Pernyataan ini disampaikan Macron dalam pertemuan puncak MED9, yang berisikan negara-negara anggota Uni Eropa di Mediterania yang berlangsung di Siprus, pada Jumat (11/10/2024).

“Prancis telah menyerukan penghentian ekspor senjata yang digunakan di zona pertempuran ini. Para pemimpin lain di sini juga melakukan hal yang sama. Kami semua tahu bahwa ini adalah satu-satunya cara yang dapat menghentikan (pertempuran) ini sekarang,” kata Macron seperti dilansir Antara dari Sputnik, Sabtu (12/10/2024).

Macron menegaskan bahwa yang dimaksudnya bukanlah perlucutan senjata Israel sepenuhnya, karena negara Zionis tersebut masih menghadapi risiko keamanan. Namun, ia menekankan bahwa embargo senjata sangat penting untuk menghentikan kekerasan yang sedang berlangsung.

Konflik di Timur Tengah sendiri makin memanas usai kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyerang Israel yang telah berpuluh-puluh tahun menjajah wilayah Palestina. Israel membalas serangan Hamas pada 7 Oktober lalum yang me

Israle merespons serangan tersebut dengan genosida, menggempur Gaza melalui serangan udara dan darat. Aksi genosida Israel ini memicu eskalasi konflik bersenjata terburuk di wilayah Palestina dalam beberapa dekade terakhir.

Di sisi lain, gerakan Hizbullah yang berbasis di Lebanon turut melancarkan serangan roket melintasi perbatasan ke Israel, menuntut penghentian agresi terhadap Gaza. Situasi semakin memanas setelah serangan rudal Iran terhadap Israel pada awal bulan ini.

Pada 1 Oktober, Israel melancarkan operasi darat melawan Hizbullah di selatan Lebanon, sementara serangan udara dan roket terus dilakukan. Konflik ini juga menimbulkan kekhawatiran internasional, terutama setelah pasukan penjaga perdamaian dari misi UNIFIL PBB di Lebanon dilaporkan berulang kali terkena dampak permusuhan antara Israel dan Hizbullah. (ant/bil/faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Sabtu, 12 Oktober 2024
31o
Kurs