Hari Museum Nasional: Jejak Sejarah dan Harapan Masa Depan

Tanggal 12 Oktober ditetapkan sebagai Hari Museum Indonesia. Alasan dibalik penetapan itu karena pada 12-14 Oktober tahun 1962 silam, ada momen penting untuk sejarah permuseuman di Indonesia, yaitu Musyawarah Museum se-Indonesia yang diselenggarakan pertama kalinya di Yogyakarta.

Penetapan tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai budaya dan sejarah yang terkandung dalam koleksi museum, serta dapat membantu memelihara dan menjaga warisan budaya bangsa.

Selain itu, dimaksudkan juga untuk mengedukasi masyarakat tentang peran museum dalam pendidikan dan penyebaran pengetahuan membantu meningkatkan minat dan kunjungan ke museum, yang pada gilirannya dapat mendukung upaya pemeliharaan dan perluasan koleksi mereka.

Dilansir dari kemdikbud.go.id, saat ini terdapat 442 museum di Indonesia, jumlahnya cukup banyak karena Indonesia adalah negara yang memiliki budaya yang beraneka ragam. Kebudayaannya yang sangat kaya tentu membutuhkan cara pelestarian dan pemajuan kebudayaan dalam wujud museum.

Museum tidak hanya sebagai tempat melestarikan kebudayaan dan edukasi saja, tetapi menjadi ruang rekreasi yang menyenangkan. Tak hanya itu, museum juga berfungsi sebagai ruang publik yang memajukan kebudayaan, tempat bertemunya masyarakat dari berbagai latar belakang.

Kebudayaannya yang sangat kaya tentu membutuhkan cara pelestarian dan pemajuan kebudayaan dalam wujud museum.

Melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum, disebutkan kalau museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat.

Pemerintah pun berkomitmen untuk terus memajukan museum. Karena dengan komitmen tersebut, menunjukan bahwa Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan seiring zaman.

Hari Museum Nasional 2024 mengangkat tema “Museum untuk Keberlanjutan”. Tema ini mengajak masyarakat untuk merenungkan peran museum dalam menjaga kelestarian budaya dan lingkungan. (nis/bil/faz)